Halal Bihalal Di Tengah Pandemi Covid-19
Oleh: Dr. H. A. Kumedi Ja’far, S.Ag., M.H.
Dosen Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan
Pengurus MUI Provinsi Lampung
Halal bihalal 1441 H ini tentunya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebab halal bihalal tahun ini berbarengan dengan mewabahnya virus corona atau covid 19, di mana hampir semua ruang dan gerak kita sangat dibatasi, baik dalam bergaul, bekerja, berkomunikasi, bahkan dalam beribadah. Sehingga kita tidak bisa leluasa atau bebas melakukan segala aktivitas sebagaimana biasanya. Semua serba terbatas, bekerja dari rumah, tidak boleh berkumpul di tempat keramaian, selalu cuci tangan, tidak boleh berjabat tangan, menggunakan masker dan lain-lain. Bahkan saat ini kondisi kita juga sedang sakit (sulit), terutama dalam bidang ekonomi dan pendidikan.
Namun semua itu tentunya tidak mengurangi semangat kita dalam menyelenggarakan halal bihalal, dan yakinlah bahwa semua itu merupakan ujian dari Allah swt, yang apabila kita sikapi dengan positif insya Allah akan mendatangkan kebaikan untuk kita semua. Ingat Allah swt berfirman dalam Surat al-Insyirah Ayat 6 yang artinya “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”, itu artinya apabila Allah menurunkan suatu kesulitan, niscaya Allah juga yang akan memberikan jalan keluarnya.
Lantas bagaimana cara kita membangun ketahanan hidup dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara di tengah pandemi covid 19 ini, tentunya dengan senantiasa saling bekerjasama, saling meringankan beban, saling memahami, saling menyadari, saling memberikan dukungan dan saling menjaga diri.
Untuk itu marilah kita selenggarakan halal bihal ini dengan suka dan cita, yakni dengan senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, serta menjaga hubungan persaudaraan di antara kita. Ingat firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat 10 yang artinya “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang bersalah)”. Ingat juga hadis Rasulullah yang artinya “Janganlah kalian saling iri dengki, saling memutus hubungan silaturrahmi, saling membenci dan saling membelakangi, tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersudara. Bahkan dalam hadis yang lain dinyatakan “Sesungguhnya orang mukmin yang satu dengan mukmin yang lain itu bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Berdasarkan ayat dan hadis ini jelas bahwa meskipun kita sedang di tengah pandemi covid 19, tetapi hubungan persaudaraan di antara kita harus tetap terbangun, komunikasi di antara kita harus tetap berjalan dan silaturrahmi di antara kita harus tetap terjaga, walaupun hanya sebatas melalui telepon, WA, SMS, Instagram, zoom cloude meeting, google meet dan lain-lain.
Selanjutnya melalui acara halal bihalal ini mari kita manfaatkan untuk saling memaafkan di antara kita, sebab sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang mau meminta maaf dan orang yang dimintai maaf tentunya harus memberi maaf. Ingat hadis Rasulullah yang artinya “Setiap anak Adam (Manusia) itu bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang mau meminta maaf”. Hal ini juga dijelaskan dalam surat al-Imron ayat 133-134 yang artinya “Dan bersegeralah kalian mencari ampunan dari tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang menahan amarahnya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain.
Akhirnya, mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur, pandai menjaga persaudaraan dan pandai memaafkan orang lain. Wallahua’lam Bishawab.