Lampung Tengah: Ancaman radikalisme sudah mulai masuk beberapa daerah di Nusantara, tak terkecuali, di Provinsi Lampung. Provinsi yang berada di ujung paling timur pulau Sumatera ini masuk lima besar dalam radar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai salah satu daerah rawan radikalisme.
Komandan SATKORCAB Banser Kabupaten Lampung Tengah, Muhamad Mahmudi, pun ikut angkat bicara soal ancaman serius ini, sebagaimana disampaikan melalui sambungan via telpon, Selasa (27/3) pagi, menanggapi berita yang berkembang tentang maraknya radikalisme di Bumi Tanoh Lado ini, kami dari jajaran Barisan Ansor Serbaguna (Banser) telah mengantisipasi hal tersebut sejak dini dengan menanamkan penguatan ideologi Pancasila dan falsafah kebangsaan lainnya kepada pemuda-pemudi di wilayah Kabupaten Lampung Tengah.
“Langkah kongkrit penguatan ideologi Pancasila tersebut dengan cara merekrut para pemuda-pemudi dalam wadah Diklat Terpadu Dasar (DTD) dibeberapa titik di Kabupaten Lampung Tengah. Selain mereka kita bekali materi ke NU-an dan Aswaja an Nahdliyyah, para peserta DTD juga diberikan penguatan doktrin wawasan kebangsaan, bagaimana cara mencintai tanah air negara ini sebagaimana diperjuangkan para pendiri republik ini (founding fathers)”, tambah alumni Susbanpim Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau ini.
Mabincab PMII Kabupaten Lampung Timur, Ahmad Fauzi, ditempat terpisah juga menyampaikan keprihatinannya. Kami tidak memungkiri bahwa secara geografis – sosiologis Provinsi Lampung adalah jalur strategis antara pulau Jawa dan Sumatera. Penduduk di Provinsi inipun sangat beragam, sudah barang tentu bervariasi pula keberagamaannya, disinilah salah satu celah-celah bibit radikalisme masuk ke Provinsi Lampung.
“Pemerintah harus hadir untuk mencegah radikalisme, harus ada langkah longkrit mencegah radikalisme sejak dini. Ajak dan undang ormas-ormas dan OKP-OKP yang pro kebangsaan, yang anti radikalisme untuk duduk bersama membuat formula yang jitu supaya radikalisme bisa diminimalisir”, imbuh alumnus IAIN Kota Metro Lampung ini.
“Lembaga pendidikan, baik swasta maupun negeri berikan porsi yang lebih banyak untuk mengantisipasi gerakan radikalisme. Berikan mereka pemahaman yang utuh tentang bahaya radikalisme. Bagi ormas-ormas dan OKP-OKP di Kabupaten/Kota hendaknya terus melakukan pembinaan terhadap warga dan jamaahnya agar dibentengi jangan terjerumus faham-faham radikalisme terutama tingkat pelajar”, tutup Pengurus PC GP Ansor Kabupaten Lampung Timur ini. (Akhmad Syarief Kurniawan)
