Bandar Lampung: Buletin al-Ukhuwah yang diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung telah memasuki edisi ke-11. Keberadaan Buletin al-Ukhuwah MUI Lampung yang terbit 2 kali disetiap bulan pada Minggu ke 2 dan ke 4 telah dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Lampung.
Untuk menjaga eksistensi buletin al-Ukhuwah supaya dapat terus dengan beragam konten yang kekinian team buletin al-Ukhuwah menggelar evaluasi, Rabu (4/10/2017) di RM Mie Aceh Bandar Lampung.
Hadir dalam rapat tersebut Ketua Umum MUI Lampung, Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH., Ketua IV MUI Lampung, H. Suryani M. Nur, MM., Pimpinan Umum Buletin al-Ukhuwah Dr. KH. Rosidi, MA., Pemimpin Redaksi KH. Suparman Abdul Karim, MHI, Dewan Redaksi Abdul Qodir Zaelani, MA., Muhammad Jayus, MHI., Rudi Santoso, MHI., MH dan Distributor Muhammad Irfan.
Rapat yang dipimpin oleh Pimpinan Umum Buletin al-Ukhuwah Dr. KH. Rosidi, MA., membahas beberapa hal, di antaranya adalah tentang keragaman, variasi, konten, penulis, setting lay-out dan pendistribusian buletin di masjid-masjid Provinsi Lampung.
Dr. KH. Rosidi, MA., menjelaskan bahwa saat ini Buletin al-Ukhuwah sudah 10 kali terbit, perlulah untuk evaluasi, misalnya terkait konten dan distribusi, sehingga sinkronisasi antara team distributornya. Ada beberapa yang perlu kita perhatikan pertama keberagaman, variasi, konten ini harus dipertahankan dan dikembangkan, kedua untuk tulisan yang akan diterbitkan baiknya 1-2 minggu sebelumnya kita sudah menerima, ketiga pendistribusian kemasjid-masjid baiknya disesuaikan dengan jamaah masjidnya, ketika jamaahnya banyak maka jumlah buletinnya juga banyak, sehingga masjid-masjid dapat merata mendapatkan buletin tersebut.
Senada dengan hal tersbut Ketua Umum MUI Lampung, Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH. mengatakan Buletin al-Ukhuwah MUI Lampung saat ini tampilan/bentuknya sudah cukup baik, dan telah beredar secara merata di Kabupaten/Kota di Lampung, respon masyarakat juga sangat baik, semoga kedepan buletin ini dapat terus menyajikan informasi-informasi yang mencerahkan masyarakat. (Muhammad Jayus)
