Bandar Lampung: Guna menjaga dan melestarikan kemabruran pasca haji, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung menyelenggarakan pengajian rutin Al-Ukhuwah yang membahas kehidupan pasca haji, dengan tajuk “Menjaga dan Melestarikan Kemabruran Haji” yang di isi oleh Dr. KH. Ainul Ghoni, M.Ag Pengurus MUI Lampung/Akademisi UIN Raden Intan Lampung, Minggu (24/9/2017) di Masjid Nurul Ulum Islamic Center Gedung Meneng Rajabasa Bandar Lampung.
Dr. KH. Ainul Ghoni, M.Ag mengatakan siapa saja yang ingin mendapatkan haji yang mabrur, maka hendaklah ia memahami rukun haji seperti ihram, wukuf, tawaf ifadah, sa’i, tahallul.
“Haji mabrur dambaan setiap jamaah, karena haji mabrur adalah ibadah haji yang baik atau diterima Allah Swt. Untuk mengetahuinya sesungguhnya jamaah bisa melihat dari amalan sehari-hari. Oleh karena itu untuk menjaga dan melestariskan kemabruran ibadah haji, jamaah haji ada 3 aspek yang harus dilakukan,” kata Dr. KH. Ainul Ghoni, M.Ag.
Menurut Dr. KH. Ainul Ghoni, M.Ag aspek tersebut, pertama, aspek kepribadian. Setiap jamaah haji hendaknya terus berupaya melestarikan amalan yang telah dijalankan selama di tanah Suci, seperti shalat tepat waktu, melaksanakan ibadah-ibadah sunah, cepat melakukan tobat apabila berdosa, dan ibadah-ibadah lainnya. Kedua, aspek ubudiyah. Setiap jamaah haji hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas ibadah shalat, puasa sunah, tilawah al-Quran, zakat, infak dan sedekah. Ketiga, aspek sosial. Setiap jamaah haji harus membiasakan diri shalat berjamaah, menyantuni anak yatim, menjenguk orang sakit dan meninggal dunia, kerja bakti dan tolong-menolong, serta mendamaikan orang yang berselisih.
“Semoga sodara-sodara kita yang telah melaksanakan ibadah haji dapat meraih predikat haji mabrur dan dapat melestarikan nilai-nilai ibadah haji itu dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Dr. KH. Ainul Ghoni, M.Ag disambut “Aamiin” oleh para jamaah. (Rudi Santoso)