Bandar Lampung: Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lampung adakan Pelatihan Dai Muhammadiyah dengan tema Dakwah, Komunitas Generasi Era Modern, pada Sabtu (25/12/2016) di MTS Muhammadiyah Desa Tangkit Batu, Natar, Lampung Selatan.
Pada kesempatan tersebut, Redaktur Pelaksana mui-lampung.or.id, Abdul Qodir Zaelani, M.A., memberikan materi jurnalistik kepada 30 peserta dari berbagai daerah di Lampung.
“Era sekarang adalah era konvergensi. Di mana kebutuhan menulis di media elektronik menjadi keharusan. Apalagi, nanti tahun 2042 diperkirakan media massa cetak akan ditinggalkan, dan semua orang akan beralih ke media online. Karena itu, dakwah bil lisan, dakwah melalui tulisan menjadi jalan alternatif dahwah di era digital ini,” ujarnya saat menyampaikan materi Pengembangan Dakwah Kreatif Berbasis IT.
Menurut Dosen Fakultas Syariah dan Hukum ini, dakwah tidak hanya dengan lisan tapi juga bisa melalui bil qudwatil hasanah (tingkah laku, teladan yang baik), bil mal (bisa dengan materi), dan bil kitabah (dalam bentuk tulisan).
“Sebagai pelajar dan pemuda, sejatinya bisa mewarnai pergerakan agama dalam berbangsa dan bernegara, sebab pelajar dan pemuda adalah creator of change (pencetus perubahan), iron stock (pengganti generasi sebelumnya), social control (kontrol sosial), dan moral force (kekuatan moral). Karena itulah, keterampilan sof skill berupa kemampuan menulis sangat diperlukan di era digital ini. Apalagi, media sosial sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, berbagai beritapun hilir mudik mewarnai media sosial. Sejatinya, kehadiran berbagai media sosial, bisa diwarnai dengan tulisan-tulisan yang bermanfaat, menginspirasi dan memberikan pemahaman yang benar terhadap problematika kehidupan berdasarkan ajaran agama Islam,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Qodir Zaelani, M.A., juga menganalisis berita-berita yang telah dibuat oleh peserta berkaitan kegiatan yang dilakukan Ikatakan Pelajar Muhammadiyah. Berita yang telah dibuat dan dianggap bagus, diberi hadiah oleh Abdul Qodir Zaelani, M.A. berupa buku-buku milik Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung. (Rismawati/Dewie Yulianti)
