Buah Puasa Ramadhan
Oleh: Dr. H. A. Kumedi Ja’far, S.Ag., M.H.
Dosen UIN Raden Intan Lampung
Pengurus MUI Provinsi Lampung
Tidak lama lagi Ramadhan 1439 H akan meninggalkan kita semua, apa yang telah kita dapatkan, dan apa yang dapat kita rasakan? Yang jelas setiap pekerjaan pasti mengharapkan hasil, dan setiap amalan (ibadah) pasti mengharapkan pahala (ridha) Allah. Demikian juga puasa Ramadhan, pasti akan membuahkan hasil. Buah dari puasa Ramadhan itu tentunya adalah taqwa, karena sesungguhnya tujuan dari puasa itu sendiri adalah untuk menjadi orang yang bertaqwa. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam surat al-Baqarah ayat 183, yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa”. Berdasarkan ayat ini jelas bahwa kita diwajibkan melaksanakan puasa (Ramadhan) dengan tujuan menjadi orang-orang yang bertaqwa. Ini artinya bahwa dengan berpuasa kita akan menjadi orang yang bertaqwa. Lantas apa itu taqwa? Dan Apa keistimewaannya bagi kehidupan manusia?
Taqwa tidak hanya berupa menjalankan seluruh perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, tetapi lebih dari itu. Dalam hal ini Allah swt telah menjelaskan dalam surat al-Imran ayat 134, bahwa orang yang bertaqwa adalah: Pertama, orang yang mau menafkahkan sebagian hartanya di jalan Allah, baik dalam keadan lapang maupun dalam keadaan sempit. Kedua, orang yang mampu menahan amarah/emosinya. Ketiga, orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain. Ini artinya bahwa orang yang bertaqwa adalah orang yang mau menafkahkan sebagian hartanya, orang yang mampu menahan amarahnya, dan orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain.
Adapun keistimewaannya bagi kehidupan manusia adalah: Pertama, menjadikan orang termulia. Artinya bahwa orang yang bertaqwa akan digolongkan sebagai orang yang mulia, hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam surat al-Hujurat ayat 13, yang artinya “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian adalah orang yang paling bertaqwa”. Kedua, mendapatkan kemudahan dan jalan keluar. Artinya dengan bertaqwa kepada Allah, niscaya akan diberikan jalan keluar dan kemudahan rezeki, hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al-Thalaq ayat 2-3, yang artinya “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia (Allah) akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka”. Ketiga, hidupnya akan menjadi berkah. Artinya orang yang bertaqwa kepada Allah, niscaya akan dijadikan hidupnya penuh dengan keberkahan, yakni Allah akan senantiasa mencukupkan kebutuhan hidupnya. Keempat, mendapatkan keselamatan. Artinya orang yang bertaqwa kepada Allah, niscaya ia akan diberikan keselamatan, hal ini sebagaimana firman Allah swt surat al-Zumar ayat 61, yang artinya “Allah akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa, mereka tidak akan tersentuh azhab/siksa dan tidak pula berduka cita”. Kelima, terjaga lidahnya. Artinya orang yang bertaqwa kepada Allah, niscaya ia akan terjaga lidahnya dari perbuatan dusta, menggunjing, mengadu domba, dan lain sebagainya. Bahkan menurut Abu Laits bahwa orang yang bertaqwa tidak hanya terjaga lidah/ucapannya, tetapi juga akan terjaga akan pandangan, pendengaran, tangan, kaki dan hatinya. Wallahua’lam Bishawab.