Orang-Orang yang Dirindukan Oleh Syurga (Opini)

Share :

Orang-Orang yang Dirindukan Oleh Syurga

Oleh: Nirwan Hamid, M.Pd.I

Proses penciptaan manusia sebagaimana yang telah diterangkan Allah Swt dalam al-Quran dalam surah al-mukminun 12-14:

 وَلَقَدْ خَلَقْنَا  الإِنْسَانَ مِنْ سُلَلَةٍ مِنْ طِيْنٍ. ثُمَّ جَعَلْنَهُ نُطْفَة ًفِى قَرَارٍمَّكِيْنٍ. ثُمَّ خَلقْناَالنُّطْفَةَ عَلَقةً فَخَلقْناَالعَلَقَةَ مُضْغَة َفَخَلَقْنَااْلمُضْغَة َعِظَامًا فَكَسَوْناَالْعِظَامًا لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَاءنَهُ خَلْقاً اَخَرَ.فَتَبَارَكَ اللهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ.

Artinya: “Dan telah Kami ciptakan manusia dari setetes air mani yang hina. Kemudian air itu dirubah menjadi segumpal darah lalu menjadi segumpal daging, dan segumpal daging itu dijadikan tulang belulang kemudian tulang belulang itu ditutup lagi dengan daging kemudian Kami ciptakan manusia dengan bentuk sempurna. Maha Suci Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan” (QS. Al- Mukminun: 11-14).

Manusia lahir kedunia dengan tangan kosong dan telah berjanji untuk tunduk terhadap perintah Allah Swt. Tetapi ketika lahir didunia lupa akan janji yang pernah dibuat dengan sang Maha Pencipta alam semesta yaitu Allah Swt.

Siklus perjalanan ummat manusia dimuka bumi terbagi menjadi lima alam. Pertama adalah alam roh, dialam roh ini manusia belum mempunyai jasad seperti sekarang ini tapi berupa zat nya saja. Kedua alam rahim, dimana kita dikandung dalam perut ibu kita, dan dialam rahim ini roh kita diberi zasad ataupun wadah. Ketiga alam dunia, yang kita diami sekarang ini dimana dunia ini tempat kita berlomba-lomba mencari kebaikan dan mencari ridho Allah Swt. Karena perbutan kita dialam dunia inilah yang akan menjadi penentu posisi kita dihadapan Allah Swt. Sesuai dengan hadits Nabi Muhammad Saw:

ِانَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَارِكُمْ وَلَكِنَّ اللهَ يَنْظرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ وَاَعْمَالِكُمْ (رَوَاهُ مُسْلِمْ) artinya: “sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasadmu dan tidak pula pada rupamu tetapi Allah melihat kepada hati dan perbuatan kalian”. (HR. Muslim)

Orientasi penilaian kebaikan manusia bukan dari badan dan pakaian atau harta yang banyak dan jabatan yang tinggi tetapi penilaian adalah standar keikhlasan seseorang dalam beramal baik dalam keadaan susah maupun dalam keadaan senang. Allah Swt berfirman:

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَظِمِيْنَ اْلغَيْظَ وَاْلعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: “yaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dalam keadaan senang dan susah dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali Imron: 134)

Perintah untuk berinfaq merupakan sesuatu yang penting dalam meraih kebaikan di akherat nanti dan dalam keadaan senang maupun susah. Orang mudah mengeluarkan hartanya ketika dia dalam keadaan lapang dan hartanya banyak tetapi ketika dalam keadaan sempit/susah harta maka sulit bagi seseorang untuk berinfaq.

Keempat alam kubur, alam yang mejadi perantara manusia dari hidup ke alam barzakh. Dimana manusia menunggu sampai datangnya hari kiamat besar terjadi. Dialam kubur inilah kita sudah diperiksa dan diberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan kita. Kelima alam akhirat dimulai ketika kiamat besar terjadi sampai pada tahap kekal selama-lamanya tidak bertepi dan tidak pula berujung. Tidak ada satupun manusia, malaikat, maupun jin yang mengetahui sampai kapan itu t terjadi.

Telah dijelaskan diatas mulai dari proses penciptaan manusia hinggs siklus perjalanan manusia dengan mengarung lima alam. Lalu pertanyaannya siapakah seseungguhnya manusia yang dirindukan oleh syurganya Allah Swt sebab ending dari perbuatan manusia didunia Cuma ada dua balasannya yaitu syurga atau neraka. Terkati dengan ini Nabi Muhammad Saw bersabda:

الجَنَّةُ مُشْتَقَّة ٌاِلىَ اَرْبَعَةِ اَنْفَرٍ: تاَلىِ اْلقُرْاَنِ وَحَافِظُ الِّلسَانِ وَمُطْعِمُ الْجِيْعَانِ وَالصَّاءِمُ فِى شَهْرِ رَمَضَانِ

Artinya:” syurga merindukan empat golongan manusia:  orang yang membaca al-Quran, orang yang menjaga perkataanya, memberi makan orang yang kelaparan, dan orang yang puasa pada bulan suci ramadhan”.

Pertama, membaca al-Quran merupakan suatu keharusan bagi ummat Islam. Al-Quran sebagai kitab suci ummat Islam dan pegang hidup maka kita harus tahu membaca dan mengerti isi kandungan al-Quran. Didalamnya terdapat banyak kandung ilmu tentang alam semesta dan kisah-kisah nabi dan rasul serta masalah hukum. Balasan berupa pahala yang sangat besar juga telah disiapkan bagi orang yang gemar membaca al-Quran. Sebagaimana sebuah hadits Nabi Muhammad Saw yang artinya: “siapa yang membaca satu huruf dari al-Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan Ali Lam Mim itu satu huruf tetapi Alif satu huruf Lam satu huruf dan Mim satu huruf”. (HR. Tirmizi)

 Kedua, orang yang mampu menjaga lisan. Lidah sebagai tempat berkata-kata, dari sinilah semuanya bisa jadi baik bisa juga jadi buruk. Lidah bisa menimbulkan masalah besar jika tidak mampu menjaganya dengan perkataan yang baik dan benar. Lidah bisa lebih tajam dari pedang, karena denga lidah, seseorang bisa menimbulkan fitnah kebencian dan berita hoax. Ketiga orang yang memberi makan kepada orang yang kelaparan. Kebiasan bersedekah dan membantu orang lain yang membutuhkan tentunya memiliki nilai yang lebih dihadapan Allah Swt merupakan perbuatan yang sangat mulia dan juga berpahala sangat besar. Keempat, orang yang berpusa pada bulan suci ramadhan. Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga. Dimana orang yang berpuasa dijanjikan akan ampunan dari dosa dan pembebasan dari siksa api neraka. Sebagaiman hadits Nabi Muhammad Saw: “siapa yang berpuasa dibulan Suci Ramadhan karena iman dan ikhlas maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhori Muslim).

Semoga kita termasuk salah satu yang dirindukan oleh Surga Allah Swt. Aamiin

Wallahu ‘alam Ihdina-sshiratol Mustaqim.

Nirwan Hamid, M.Pd.I

Pengjar Sd Kartika II-5 Bdl

Anggota MUI Kota Bandar Lampung

(Komisi Hubungan Antar Ummat Beragama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *