Bandar Lampung: Dr.H. Mamat Salamet Burhanuddin, M.Ag. selaku Kepala Sub. Akademis Kemenag RI Jakarta menjadi narasumber dalam acara stadium general fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, pada Kamis (04/10/2018) di gedung aula fakultas Syari’ah.
Dalam tema “memperkuat nilai-nilai akademis dan kebangsaan untuk membentuk sarjana hukum yang Islami, unggul dan kompetitif,” pemateri Mamat memberikan inspirasi sekaligus menjadi spirit dalam menata generasi yang baik.
Dalam penjelasannya, Dr. Mamat menerangkan bahwa dalam mengelola Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) maupun swasta terdapat tiga poin penting dalam mengembangkan ilmu keagamaan.
“Seluruh PTKIN maupun swasta semuanya dikelola tidak keluar dari tiga poin, yang pertama adalah semua PTKIN maupun swasta harus mengembangkan keagamaan, dikedepankan adalah bagaimana PTKIN sebagai lembaga yang melestarikan, mengembangkan dan memajukan pemahaman keagamaan yang sesuai dengan konteks kebutuhan zaman sekarang, sehingga yang harus dikedepankan adalah keberagamaan yang inklusif, keberagamaan yang terbuka, keberagamaan yang menerima perbedaan, tidak eksklusif, tidak merasa yang paling benar sendiri, keberagamaan yang menjunjung toleransi dan sebagainya,” jelasnya saat menyampaikan materi di depan ratusan mahasiswa.
“Kedua, keintelektualan maksudnya adalah PTKIN maupun swasta harus menjadi lembaga yang melestarikan dan mengembangkan keagamaan dalam konteks kehidupan. Ilmu agama harus juga jadi objek pengembangan ilmu-ilmu lainnya,” tambah Dr. Mamat.
“Ketiga, kebangsaan. Jadi yang paling penting yaitu PTKIN maupun swasta harus menjadi komponen kekuatan yang dominan dalam membangun rasa kebangsaan, yaitu kebangsaan Indonesia,” jelasnya dalam menambahkan poin penting terakhir.
Dr. Mamat menyuarakan PTKIN maupun swasta harus menjadi rujukan dunia.
“Maka seluruh Indonesia menjadikan PTKIN maupun swasta harus menjadi rujukan dunia dalam hal Islamic studies, kita harus menyuarakan dan mempublikasikan kepada penjuru dunia bahwa kalau ingin tau ajaran agama Islam, wahai penduduk dunia maka datanglah ke Indonesia, di Indonesia ada sejumlah perguruan tinggi Islam salah satunya yaitu UIN Raden Intan Lampung,” ujarnya.
Dr. Mamat juga mengharapkan lulusan UIN harus ahli dalam bidang agama.
“Mahasiswa fakultas Syari’ah UIN harus menjadi sarjana yang ahli dalam bidang agama, agama yang tidak eksklusif, pemahaman agama yang menerima perbedaan, agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kamanusiaan dan sebagainya,” harapnya. (Siti Hanivah/Abdul Qodir Zaelani)