Opini: Cinta: Jalan Menuju Surga atau Lubang Jerat Dunia?

Opini: Cinta: Jalan Menuju Surga atau Lubang Jerat Dunia?

Share :

Cinta: Jalan Menuju Surga atau Lubang Jerat Dunia?

KH. Didi Mawardi, SP., M.M.Pd.
(Ketua MUI Provinsi Lampung)

Dalam hidup ini, cinta adalah bahan bakar utama. Ia bisa menggerakkan manusia untuk membangun rumah tangga, merintis bisnis, bahkan mengubah sejarah. Tapi jangan salah, cinta juga bisa jadi jebakan yang dalam, bukan cuma buat hati, tapi juga buat rekening. Dulu katanya “jatuh cinta berjuta rasanya”, tapi kini realitanya: “jatuh cinta berjuta-juta habisnya.” Ya, cinta memang nikmat. Tapi tergantung kita taruh di mana.

Cinta: Antara Syahwat dan Iman.
Ada dua jenis cinta, yang pertama cinta yang tidak sesuai syariat, ini biasanya disponsori oleh syahwat. Yang kedua cinta yang sesuai syariat, ini adalah cinta yang berpijak pada iman.

Dalam Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat 14, Allah SWT berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
Artinya : Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik. ( Q.S. Ali ‘Imran : 14 )

Ada beberapa hal yang dapat menghalangi seseorang mengambil pelajaran dari peristiwa di atas, yaitu dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan dan sulit untuk dibendung, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan yang bagus dan terlatih, hewan ternak, dan sawah ladang, atau simbol-simbol kemewahan duniawi lainnya. Itulah kesenangan hidup di dunia yang bersifat sementara dan akan hilang cepat atau lambat, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik, yaitu surga dengan segala keindahan dan kenikmatannya.

Ayat tersebut diatas sudah memperingatkan kita sejak lama bahwa manusia dihiasi dengan kecintaan terhadap wanita (bagi pria) atau pria (bagi wanita), anak-anak, harta yang bertumpuk, kendaraan mewah, dan ladang bisnis menjanjikan. Semua itu bukan dosa, tapi kalau sudah mencintainya melebihi cinta kita pada Allah dan Rasul-Nya, di situlah bahaya mengintai. Kalau dulu orang pacaran cukup kirim surat cinta, sekarang harus kirim skincare, kopi kekinian, sampai DP KPR.

Tak heran, QS At-Taubah ayat 24 turun untuk menegur :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْٓا اٰبَاۤءَكُمْ وَاِخْوَانَكُمْ اَوْلِيَاۤءَ اِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْاِيْمَانِۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya : Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung jika mereka lebih mencintai kekufuran atas keimanan. Siapa pun di antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.( Q.S. At-Taubah : 24 ).

Jika bapak, anak, saudara, istri, keluarga, harta, perniagaan, dan rumah yang anda cintai lebih anda utamakan daripada Allah, Rasul-Nya, dan jihad di jalan-Nya, maka tunggulah azab Allah datang. Waduh, ngeri juga ya, cinta dunia itu ibarat es teh manis di siang bolong, terasa nikmat tapi kalau kebanyakan bisa bikin gula darah naik.

Tanda-Tanda Cinta yang Benar (Dan Tidak Menguras Dompet) :
Cinta yang benar itu ada tandanya. Tidak perlu kirim bunga atau cicil gadget baru tiap bulan. Yang penting: (1) Ingat kepada Allah SWT selalu jadi yang pertama di hati dan pikiran, (2) Takut kehilangan ridha-Nya, bukan cuma kehilangan status di media sosial, (3) Berharap kepada rahmat dan ampunan-Nya, dan (4) Taat dan rela berkorban, bahkan untuk hal yang paling kita sukai. Ini cinta yang bukan cuma manis di awal, tapi menyelamatkan di akhirat. Tidak seperti cinta-cintaan zaman sekarang yang awalnya “sayang banget”, tapi akhirnya “sayang uang”.

Refleksi: Cinta Sejati Tidak Membuatmu Bangkrut (Secara Iman Maupun Finansial).
Mari kita bertanya pada diri sendiri: cinta kita mengarah ke mana? Apakah membuat kita semakin taat atau justru semakin boros dan jauh dari Allah? Karena cinta yang tidak dikawal iman akan ditunggangi syahwat, sementara cinta yang dituntun syariat akan melahirkan ketenangan. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya tidak akan pernah membuatmu kecewa, apalagi miskin. Ia malah menjadikanmu kaya dalam jiwa, tenang dalam batin, dan kokoh dalam menghadapi dunia. Jadi, Kalau dulu jatuh cinta bisa bikin kita “berjuta rasanya”, sekarang mari kita pastikan cinta kita kepada Allah bikin kita “berjuta-juta pahalanya”.

Cinta dunia boleh, asal jangan mendominasi. Sebab cinta kepada Allah dan Rasul itu tak pernah membuat kita bangkrut, malah membuat hidup lebih berkah. Karena sejatinya, cinta yang sejati bukan yang bikin anda lapar rindu, tapi yang bikin anda semangat untuk taat dan berkorban. Dan yang paling penting tidak bikin ATM anda kosong sebelum akhir bulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *