Bandar Lampung, MUI Lampung Digital
Suasana khidmat dan haru menyelimuti halaman Pondok Pesantren Nashihuddin saat ratusan santri, wali santri, dan tamu undangan mengikuti Haflah Akhirussanah dan Khataman Alfiyah Ibnu Malik Angkatan II, Sabtu, (14/06/2025) di Ponpes Nashihuddin.
Acara ini menjadi penanda berakhirnya masa belajar para santri yang telah menyelesaikan kajian mendalam kitab Alfiyah Ibnu Malik sebuah karya penting dalam ilmu nahwu.
Kegiatan ini tidak hanya menampilkan kemampuan hafalan para santri, tetapi juga menjadi panggung apresiasi atas dedikasi pondok pesantren dalam membina generasi muda berilmu dan berakhlak. Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Kota Bandar Lampung, Drs. H. Makmur, M.Ag, menyampaikan pesan yang menggugah para hadirin.
“Jangan pernah ragu dan takut untuk memasukkan anak-anak ke pesantren. Sebesar apapun biaya yang dikeluarkan, tidak akan sebanding dengan berkah yang diperoleh,” tegasnya penuh keyakinan.
Beliau juga menekankan bahwa kehidupan di pesantren membentuk karakter yang kuat, disiplin, dan penuh spiritualitas.
“Mereka bangun sejak pukul 04.00 WIB pagi untuk melaksanakan shalat tahajud, mempelajari kitab kuning, Al-Qur’an, dan hadis. Hingga malam hari mereka tetap dalam kegiatan ilmu dan ibadah. Inilah investasi akhirat yang nyata,” tambahnya.
Tak hanya sisi keagamaan, pesantren juga dianggap sebagai tempat terbaik untuk membentuk cinta tanah air.
“Jangan ragukan nasionalisme mereka. Di pesantren mereka juga diajarkan tentang cinta bangsa, tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Drs. H. Makmur juga menyampaikan apresiasi mendalam terhadap peran Pondok Pesantren Nashihuddin dalam dunia pendidikan Islam di Lampung.
“Saya sangat mengapresiasi Pondok Pesantren Nashihuddin dan seluruh jajaran pengasuh yang telah memberikan kontribusi besar dalam mencetak generasi unggul,” ucapnya.
Acara ini turut dihadiri oleh KH. Miftahul Huda dari Ponpes Al-Hilma, Lampung Selatan dan H. Hidir Ibrahim, M.Si., Sekretaris PWNU Lampung, yang memberikan tausiyah dan motivasi kepada para santri.
Dengan semangat keikhlasan dan keilmuan, Pondok Pesantren Nashihuddin kembali meneguhkan perannya sebagai pelita umat di tengah tantangan zaman. (Rudi Santoso)