Generasi Muda dan Tantangan Kebangsaan: DPRD Dorong Penguatan Nilai Pancasila

Generasi Muda dan Tantangan Kebangsaan: DPRD Dorong Penguatan Nilai Pancasila

Share :

Bandar Lampung, MUI Lampung Digital

Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Hj. Wiwik Anggraini SH menggelar acara Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Way Halim pada Minggu (09/03/2025).

Kegiatan ini menghadirkan dua akademisi sebagai narasumber, yaitu H. Suryani M. Nur dari FISIP Universitas Tulang Bawang, Bandar Lampung, dan Widya Rizky Eka Putri dari Universitas Lampung, dengan moderator Ratna Wilis. Acara ini diikuti oleh sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Dalam sambutannya, Hj. Wiwik Anggraini menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam memperkuat rasa kebangsaan dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila. “Sebagai warga negara, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ideologi Pancasila adalah pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya.

Sesi pertama diisi oleh Widya Rizky Eka Putri menyampaikan materi tentang Wawasan Kebangsaan. Ia menyoroti pentingnya menjaga semangat persatuan di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia. “Wawasan kebangsaan merupakan fondasi bagi ketahanan nasional. Dengan memahami dan menerapkan wawasan kebangsaan, kita dapat mencegah perpecahan serta memperkuat persatuan dan kesatuan,” jelasnya. Ia juga mengingatkan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga keutuhan bangsa dan menghadapi tantangan globalisasi.

Masih menurut Widya bahwa berbeda dengan negara yang menganut ideologi komunis atau liberalis, Indonesia menempatkan Pancasila sebagai dasar negara yang menyeimbangkan hak dan kewajiban individu dengan kepentingan bersama. Dalam ideologi komunis, negara mengendalikan hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk kepemilikan sumber daya, sehingga kebebasan individu sangat dibatasi. Sementara itu, dalam sistem liberal, kebebasan individu sangat diutamakan, bahkan sering kali mengabaikan nilai-nilai sosial dan kebersamaan. Indonesia, dengan Pancasila, mengambil jalan tengah dengan menekankan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab sosial, sehingga tetap menghargai hak individu tanpa mengesampingkan kepentingan bangsa dan negara, ujar Widya.

Selanjutnya narasumber H. Suryani M. Nur yang membahas tentang Ideologi Pancasila. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi juga falsafah hidup bangsa Indonesia. “Pancasila adalah hasil perenungan mendalam para pendiri bangsa yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Setiap sila memiliki makna yang mendalam dan saling berkaitan untuk menciptakan kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia,” paparnya.

Lebih lanjut Suryani M Nur memaparkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, serta keadilan sosial yang harus diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui pembinaan ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan, toleransi, serta menolak paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila, seperti radikalisme dan ekstremisme, ujarnya.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar implementasi nilai-nilai Pancasila dan tantangan kebangsaan di era digital.

Hj. Wiwik Anggraini berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta mendorong mereka untuk lebih aktif dalam menjaga keutuhan bangsa. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita semua semakin sadar akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya. (Rita Zaharah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *