Bandar Lampung, MUI Lampung Digital
Pancasila sebagai ideologi negara telah disepakati sebagai pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia sebagai hasil dari proses panjang perjuangan para pendiri bangsa (founding father). Hal tersebut dikatakan H Suryani M Nur dalam kegiatan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan yang diselenggarakan oleh Hj. Wiwik Anggraini SH anggota DPRD Kota Bandar Lampung di Kecamatan Way Halim pada Sabtu (22/02/2025). Sosialisasi yang diikuti oleh seratus lima puluhan orang tersebut dimoderatori oleh Ratna Wilis, dan Iting Suryani selaku Koordinator Pelaksana.
Anggota DPRD Kota Bandar Lampung Hj. Wiwik Anggraini SH dalam sambutan pembukaannya berharap melalui kegiatan pembinaan ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan ini, kita semua dapat memperdalam pemahaman tentang Pancasila serta meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi dan menggali wawasan lebih dalam mengenai kebangsaan bersama para narasumber yang kompeten”, ujarnya.
Narasumber pertama Suryani M Nur lebih lanjut menjelaskan beberapa alasan mengapa Pancasila tidak bisa diganti karena beberapa alasan fundamental diantaranya adalah landasan konstitusional, dimana Pancasila telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar negara, yang berarti Pancasila memiliki legitimasi hukum yang kuat dan menjadi pijakan utama dalam penyelenggaraan negara, menggantinya sama saja dengan mengubah dasar konstitusi yang telah menjadi kesepakatan nasional, ujar Ketua MUI Provinsi Lampung tersebut.
Selain itu lanjut Suryani yang juga akademisi FISIP Universitas Tulang Bawang, Bandar Lampung menjelaskan bahwa Pancasila sebagai pemersatu bangsa, cerminan jati diri bangsa, dan telah teruji dalam sejarah, serta menjadi pedoman (way of life) dalam kehidupan bernegara, dimana Pancasila bukan hanya simbol, tetapi juga panduan dalam pembuatan kebijakan, sistem hukum, dan kehidupan sosial masyarakat.
Sementara narasumber kedua Widya Rizki Eka Putri akademisi Universitas Lampung, menjelaskan bahwa sebagai bangsa yang besar dengan keberagaman budaya, agama, dan suku, kita harus selalu berpegang teguh pada Pancasila sebagai ideologi pemersatu. Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga pedoman moral dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya sila pertama dimana kita harus toleransi dalam kehidupan beragama, sila kedua kita nenjunjung tinggi kemanusiaan dan keadilan sosial, sila ketiga kita menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman, sila ke-empat kita berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokrasi, dan sila kelima kita mengutamakan keadilan dalam kehidupan ekonomi dan sosial.
Masih menurut Widya bahwa ada beberapa tantangan dalam mengamalkan Pancasila, diantaranya pengaruh globalisasi dan perubahan sosial, radikalisme dan intoleransi sebagai ancaman ideologi bangsa. Oleh karenanya peran masyarakat dalam nenjaga persatuan dan kesatuan sangat diperlukan, misalnya menghargai perbedaan dan keberagaman, menghindari provokasi dan hoaks yang dapat memecah belah bangsa, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan pembangunan masyarakat Selain itu peran generasi muda dalam menjaga kedaulatan bangsa sangat penting dengan memperkuat nasionalisme di era digital. (Rita Zaharah)