Opini: Upacara Hari Santri, Jaga Silaturahmi

Opini: Upacara Hari Santri, Jaga Silaturahmi

Share :

Upacara Hari Santri, Jaga Silaturahmi
Dr. Agus Hermanto, MHI
Dosen UIN Raden Intan Lampung

Tanggal 22 Oktober 2024 yang ditetapkan sebagai hari santri. Sejarah mengukir sebuah momentum yang khas dan hanya ada di negeri ini, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih dikenal dengan NKRI harga mati. Peringatan hari santri merupakan kesempatan yang penuh arti, mulia dan berfilosofi. Upacara hari santri sebagai komitmen rasa syukur atas segala anugrah Ilahi yang telah memberikan anugrah besar atas segala hal mulia yang tidak terlepaskan dari perjalanan negeri NKRI. Kegigihan dan keseriusan para santri menjadi cermin generasi kedepan lebih berarti demi menjunjung negeri ini, dengan rasa cinta dan toleransi. Karena perjuangan negeri ini, salah satunya adalah karena peran santri, tidak melalui proses pendidikan tinggi, namun hati santri lebih terpatri meskipun hanya dengan meneladani dan selalu ngaji bersama Kyai. Santri tidak boleh merasa paling berarti, tapi ia harus tetap bertahan dan komitmen terhadap nilai-nilai toleransi, yang berarti sebuah empati seorang hamba terhadap segala perbedaan yang terjadi.

Upacara hari santri juga dapat menimbulkan silaturahmi, meskipun hanya satu tahun terjadi, namun hal ini menjadi momentum yang sangat bersejarah dan penuh arti. Peringatan upacara hari santri menjadi media silaturahmi guna menjaga ukhuwah agar selalu terjaga perasaan empati. Meskipun potensi memiliki ragam potensi dan juga profesi, namun dengan peringatan ini, semua akan bertugas dan berperan sesuai poksi.

Rasa hangat dari sengatan sinar matahari pagi, seakan mengguyur tubuh, hingga keluarlah keringat hangat yang membasahi tubuh hingga kita merasakan sehat. Terik matahari senantiasa memberikan kehangatan serta melatih fisik dari setiap abdi. Kebersamaan dan tanpa membedakan senantiasa ada dan dirasakan oleh setiap santri.

Santri dengan kelembutannya senantiasa dapat meluluhkan sanubari, hingga tanpa kita sadari kita berada pada titik rasa untuk senantiasa mengabdi pada negeri hingga berkontribusi terhadap kemajuan NKRI harga mati.

Melalui hari santri, mari kita jaga silaturahmi, menjaga nilai-nilai toleransi, hingga kita terlepas dari segala diskriminasi baik dalam menjalin hubungan dalam satu keyakinan hingga antar agama yang berbeda dan perbedaan suku, bahasa tradisi yang berbeda-beda. Kita rajut ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *