Bandar Lampung: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof KH Moh Mukri mengatakan di era digital saat ini, kebaikan harus disebarkan dan diviralkan. Jangan sampai keburukan yang mendominasi dunia nyata dan dunia maya.
Hal itu disampaikannya dalam acara Halal bi Halal Pengurus MUI Provinsi Lampung di Resto Rumah Kayu, Bandar Lampung, Senin (15/4/2024).
“Setiap kita harus menjadi bagian dari terselenggaranya kebaikan. Dan kebaikan jangan hanya diomongkan, kebaikan harus diviralkan,” kata dia.
Dia meminta, kepada para tokoh agama, khususnya pengurus MUI, Ketua PBNU ini meminta agar mereka menjadi penyejuk dan pencerah dari berbagai masalah yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Masalah ini menurutnya sering muncul karena perbedaan pandangan dan pilihan yang bersifat subjektif.
Tokoh agama harus mampu menjadi contoh bermuamalah yang baik di dunia maya dan dunia nyata. Dia berharap pengurus MUI tidak malah menjadi provokator dalam menyikapi berbagai macam pro-kontra informasi yang berbeda dalam menyikapinya.
“Sampai kiamat, perbedaan itu pasti ada karena sudah disebutkan dalam Al-Qur’an. Namun Allah telah mengingatkan perbedaan bukan untuk dipertentangkan. Kita diingatkan untuk senantiasa bersatu dan tidak bercerai-berai,” ujarnya.
Prof Mukri pun mengingatkan bahwa MUI, sebagai payung besar umat Islam, harus benar-benar dijadikan sebagai organisasi ulama yang mampu benar-benar mengayomi.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, H Puji Raharjo menilai bahwa MUI adalah partner strategis.
Di antara peran yang dilakukan MUI bersama Kemenag adalah terkait menyikapi isu-isu keagamaan yang saat ini semakin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi.
“Banyak isu agama saat ini yang sensitif dan mudah berkembang di era saat ini. Keterlibatan MUI sangat penting dalam menyikapi hal ini agar tidak menjadi bahan ‘gorengan’ di media sosial,” kata dia.