Bandar Lampung: Dosen Fakultas Syariah, UIN Raden Intan Lampung, Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.HI.,MA. menjadi Pemateri dalam Webinar Nasional yang diadakan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPNU IPPNU) melalui Virtual Zoom Meeting, (Minggu, 29/08/2021).
Dengan tema Membangun Pemuda Nasionalis Religius tanpa Radikalisme, Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.HI.,MA. membahas mengenai Karakteristik Terpaparnya Radikalisme.
Beliau memaparkan bahwa terkait Radikalisme, Pemuda dan Remaja yang menjadi Sangat Rentan untuk Terpapar akan paham atau aliran ini.
“Radikalisme merupakan suatu paham yang melakukan perubahan mendasar pada sistem sosial dan politik dengan cara-cara ekstrim. Berdasarkan data dari Peneliti PKM UPI serta Peneliti BNPT dan BIN banyak dari kalangan siswa maupun mahasiswa yang sudah terpapar radikalisme ini,” papar beliau saat memberikan materi.
“Faktor pendorong yang menjadikan pemuda dan remaja masuk ke paham ini dikarenakan kurangnya pemahaman agama, kebangsaan dan kecintaan terhadap kearifan lokal,” tambah nya.
Kemudian beliau juga menjelaskan bahwa selain dari faktor pendorong, ada juga yang menjadi faktor penarik atau berasal dari luar diri, diantaranya:
– Pemotongan Informasi di Media Sosial
– Bergaul dengan Kaum Radikal
– Hasutan NKRI
– Rekonstruksi Keimanan
– Menjelekkan kelompok lain
– Sosial Ekonomi Budaya
– Memainkan Issue Intoleransi dan SARA, serta
– Memahami Jihad dengan makna sempit
“Ciri-ciri pemuda terpapar paham radikal itu bisa karena anti dasar negara, sangat reaktif dan lemah emosional kontrolnya, pandai berbohong, gemar menyebar hoax, ujaran kebencian, provokatif, krisis spiritualitas, revolusioner, fanatik, plying victim dan inteloren,” lanjut penjelasan Dosen FS tersebut.
Sari, salah satu peserta yang mengikuti Webinar ini menyampaikan kesan dan harapnya. “Senang dan sangat bermanfaat sekali. Memberikan pemahaman baru tentang pandangan islam terhadap nasionalisme, karakteristik terpapar radikalisme dan masih banyak lagi. Semoga setelah mengikuti webinar ini saya dan peserta yang lain jadi lebih faham tentang paham radikal agar tidak terjerumus ke dalamnya,” ujar sari saat dihubungi via WhatsApp, 29/8. (Rizki Dani Kusuma)