Bandar Lampung: Memasuki tahun ke 3 setelah resmi dibuka, Pondok Pesantren Nashihuddin dibawah naungan Yayasan Binnur Muttaqin menggelar Haflah Akhirussanah Jami’uddurus, Senin (31/05/2021).
Pondok Pesantren asuhan Kiai Muda NU Khabibul Muttaqin itu menguji kepiawaian para santrinya dalam menghafal Alquran dan kitab-kitab klasik. Mulai dari kitab yang mempelajari Nahwu Sorof, Fiqih hingga Kitab Tauhid.
Menurut Kiai Khabibul Muttaqin, terminologi Haflah Akhirussanah adalah perayaan atau pesta yang dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran. Itu sebabnya, Haflah Akhirussanah menjadi ajang unjuk kebolehan para santri dalam bidang menghafal mata pelajaran.
“Bagi sebagian besar santri atau peserta didik, Haflah Akhirussanah merupakan moment yang sangat berarti, bahkan ditunggu-tunggu,” kata Sekretaris PCNU Bandarlampung itu.
Dari pantauan, sejumlah santri tampak gembira, terlebih saat menunggu antrian namanya dipanggil kepanggung untuk melafalkan sejumlah hafalan dihadapan para undangan dan wali santri yang hadir, dengan tetap menerapkan protokoler kesehatan dengan ketatat.
Ya, karena pada moment inilah, berbagai macam prestasi, kreaksi serta unjuk gigi santri digelar. Haflah Akhirussanah seolah menjadi ajang pembuktian akan pembelajaran yang selama ini diajarkan oleh para guru atau asatidz.
Berikut sejumlah hafalan yang ditampilkan oleh para santri Ponpes Nashihuddin.
- Khataman Kitab Alala (Si’ir Ta’lim Muta’lim), Ro’sun (Nahwu) oleh 10 orang santri.
- Khataman Aqidatul Awam (Tauhid) oleh 16 orang santri.
- Khataman Hidayatussibyan (Tajwid) oleh 13 orang santri.
- Khataman Si’ir Nahwu oleh 10 orang santri.
- Khataman Jurumiyah (Nahwu Dasar) oleh 20 orang santri.
- Khataman Al Imriti (Nahwu Lanjutan) oleh 15 orang santri.
Selain itu, Yayasan Binnur Muttaqin juga melalukan pelepasan atau wisuda bagi siswa-siswi SMK dan SMP Islam Nashihuddin angkatan pertama (I).
“Bersyukur kepada Allah dan terus mengharap doa dan dukungan masyarakat agar kedepan Ponpes Nashihuddin terus berkembang dan terus dapat menjaga amanah para wali santri untuk mendidik putra putri harapan bangsa,” pungkas Kiai Khabibul Muttaqin. (Rls)