Jakarta: Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Chriswanto Santoso menyinggung soal penanggulangan dampak pandemi Covid-19 dihadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual. Hal itu disampaikan Chriswanto saat upacara pembukaan Musyawarah Nasional IX LDII Tahun 2021, di Jakarta, Rabu (07/04) pagi tadi.
Chriswanto menyadari pandemi Covid-19 berdampak luas dan menimpa berbagai sektor di Indonesia. Oleh karena itu, kata Pak Chris, sapaan akrabnya, LDII sebagai salah satu organisasi masyarakat besar ikut merasakan beban yang ditanggung oleh Pemerintah dan siap ikut berkontribusi membantu Pemerintah mengatasi dampak pandemi covid-19.
Dalam laporannya, Pak Chris menginformasikan bahwa Munas ini diikuti oleh lebih dari 3750 orang peserta dan peninjau. Sebagian kecil mengikuti secara luring dari Pondok Pesantren Minhajurrasyidin Jakarta sedangkan sebagian besar mengikuti secara daring dari studio DPW, DPD, Pondok Pesantren dan Sekolah yang berada dalam binaan LDII.
Menurut mantan Ketua DPW LDII Jawa Timur ini tema yang diambil dalam Munas ini ada tema yang strategis yaitu Penguatan SDM Profesional Religius untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju Indonesia Maju.
“Tema ini diambil karena LDII menginginkan penguatan organisasi lebih cepat. Caranya? Dengan meningkatkan SDM yang profesional religius”, jelasnya.
Untuk itu, lanjut Pak Chris, LDII berkomitmen untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara melalui delapan klaster pengabdian LDII. Dia menilai pengembangan delapan klaster ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi dampak pandemi covid 19. Delapan klaster pengabdian ada pada bidang kebangsaan, dakwah Islam, pendidikan umum, ekonomi syariah, pertanian dan lingkungan hidup, kesehatan dan herbal, teknologi digital dan energi baru terbarukan. (Johan)