Mesuji: Saat melantik dan mengukuhkan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mesuji Masa Khidmah 2020-2025 di Aula MTsN 1 Mesuji, Rabu (20/1/2020), Ketua MUI Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid melayangkan dua pantun sebagai ucapan selamat dan motivasi.
“Sesak didada mulai pulih
Bekas terhimpit tidak berbekas
Selamat kepada MUI terpilih
Semoga amanah menjalankan tugas”.
Itulah pantun pertama yang disampaikan kiai yang terkenal memiliki selera humor tinggi ini di depan para pengurus yang terpilih melalui Musyawarah Daerah MUI Mesuji pada 7 Desember 2020 lalu. Suasana pun terlihat mencair diikuti senyum para pengurus dan tamu undangan.
Sejurus kemudian, Kiai Khairuddin melayangkan satu pantun lagi untuk memotivasi kepengurusan yang diketuai oleh KH Misni Chusni Fadil.
“Dibawa ke Jakarta menjual nanas
Tentu membusuk kalau disimpan
Kita kukuhkan MUI Mesuji yang trengginas
Untuk masa khidmah 5 tahun kedepan”.
Itulah gaya Ketua Umum MUI Lampung yang memang lihai menjadikan suasana sebuah forum menjadi menyenangkan dan penuh dengan suasana canda. Namun hal itu juga tidak mengurangi esensi dan kekhidmahan acara karena ia juga menyampaikan materi secara jelas dan terstruktur.
Pada kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan ini mengajak seluruh pengurus untuk mengingat tugas pokok dan fungsi pengurus MUI. “Alhimayah, wal himayah, tsummal himayah,” ungkapnya menjelaskan tupoksi pengurus MUI.
Himayah atau pengabdian tersebut meliputi tiga hal yakni himayatul ummah (menjaga umat), himayatuddin (menjaga agama), dan himauatuddaulah (menjaga bangsa). Kesuksesan dalam menjalankan tiga hal ini akan tergantung dari kiprah dan kesungguhan para pengurus.
Selain itu organisasi MUI sendiri memiliki tiga peran yang harus diingat oleh para pengurus. Peran tersebut adalah khadimul ummah (pelayan ummat) himayatul ummah (menjaga dan membimbing umat), dan shadiqul hukumah (mitra pemerintah).
“Jadi MUI adalah mitra strategis pemerintah. Mitra yang bukan mem’beo’ dan juga bukan yang ngribeti (menyusahkan). MUI harus bisa memberi solusi bagi kemaslahatan umat dan bangsa,” katanya.
Pengurus MUI juga lanjutnya harus menjadi motor penggerak agar umat memiliki pemahaman beragama yang wasathiyah (moderat) dan menyebarkan Islam yang Rahmatan lil alamin.
“Merangkul, bukan memukul. Menyayangi bukan menyaingi. Mendidik bukan membidik. Membina bukan menghina. Mencari solusi bukan mencari simpati. Membela bukan mencela,” tegasnya.
Sementara Ketua MUI Mesuji, Kiai Fadil mengajak seluruh jajaran kepengurusan untuk bekerjasama dan saling mengisi untuk berkhidmah. Semua jajaran pengurus tidak perlu melihat di posisi apa ia berada. Yang terpenting adalah bisa memberi kontribusi pada organisasi.
“Sepeda motor itu bukan hanya roda saja. Motor bisa berjalan dengan baik karena semua elemen bekerja sesuai fungsinya. Tidak akan berjalan sempurna ketika salah satu bagian tidak berfungsi. Walaupun itu hanya sebuah pentil roda,” ungkapnya memberi contoh pada acara yang diselenggarakan di Aula MTsN 1 Mesuji ini.
Ia juga mengajak kepada seluruh jajaran pengurus untuk berkhidmah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas dalam MUI. Maju mundurnya organisasi menurutnya tergantung dengan kesungguhan pengurus.
Acara yang mengangkat tema Meningkatkan Sinergitas Ulama dan Umara Sebagai Penyejuk Umat ini dihadiri oleh Wakil Bupati Mesuji Haryati Candralela dan Kapolres Mesuji AKBP Alim. Hadir juga pejabat daerah setempat dan dari Kementerian Agama Kabupaten Mesuji.
Berikut Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Mesuji masa khidmah 2020-2025:
DEWAN PERTIMBANGAN
Ketua : Drs. H. Sanusi
Sekretaris: Syamsudin, S.Sos
Anggota :
Bedi, S.E.
Ahmad Mahmudi, S.H.
Drs. Firuzi
Kyai Muhsoni Ahmad
Kyai Yasfa’u
DEWAN PIMPINAN HARIAN
Ketua Umum : KH. Misni Chusni Fadil, S.Pd.l.
Ketua l : KH. Abdul Karim Mahfud, S.H.l.
Ketua II : Suparyo, S.Pd.
Ketua III : Elfaizi, S.Pd.
Sekretaris Umum : Slamet Sulaiman, S.Pd., MM.
Sekretaris : Junaidi, AMd.
Bendahara Umum : lhwanudin, S. Sos
Bendahara l : Asrori
Bendahara II : Khamim Mustofa, S.Pd.l.
(Muhammad Faizin)