Ketum MUI Lampung: Di Masa Pandemi, Kesalehan Individual dan Sosial Umat Islam Diuji

Share :

Bandar Lampung: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid mengatakan bahwa pada situasi sulit yang dihadapi saat ini, di mana pandemi Covid-19 memberi dampak yang luar biasa terhadap kondisi kehidupan masyarakat, kualitas kesalehan umat Islam benar-benar diuji. Ujian ini datang untuk menguji kepekaannya dalam merespon kejadian yang ada di sekitarnya.

“Di saat seperti ini bukan hanya keshalehan individual saja yang diuji, namun keshalehan sosial juga menghadapi cobaan. Seberapa peka kita terhadap kondisi lingkungan sekitar kita,” ungkapnya saat acara Muhasabah akhir tahun dan Doa untuk Negeri yang dilakukan secara virtual oleh MUI Provinsi Lampung, Kamis (31/12) malam.

Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung ini menjelaskan bahwa di masa pandemi, kesalehan individual diuji dari seberapa sabarnya seseorang menghadapi musibah Covid-19. Seseorang yang memiliki kesalehan individual akan mampu menghadapi ini dengan semakin dekat kepada Allah. Kualitas dan kuantitas ibadah akan semakin baik.

“Namun bagi yang tidak memiliki kesalehan justru akan semakin jauh karena ia tidak tahu bahwa Allah lah yang mendatangkan virus ini dan juga yang akan mengangkatnya,” jelasnya pada acara yang diikuti oleh pengurus MUI Lampung dan juga 15 Kabupaten/Kota.

Kesalehan sosial juga diuji dengan banyaknya orang di sekitar kita yang terdampak wabah ini di antaranya kekurangan kebutuhan kehidupan sehari-hari. Jika seseorang memiliki kesalehan sosial, maka ia akan sadar bahwa membantu dan memberi orang yang membutuhkan merupakan keutamaan yang akan membawa keberkahan.

Hal ini menurutnya harus dicontohkan oleh para tokoh masyarakat khususnya para ulama karena salah satu tugas ulama adalah menjaga umat. Kiai Khairuddin pun menjelaskan tiga tugas dan fungsi ulama khususnya yang berada dalam organisasi MUI yakni himaytul ummat (melayani umat), himayatul ummah (menjaga umat), dan shohibul hukumah (mitra pemerintah).

Terkait dengan tugas ketiga yakni mitra pemerintah, pengurus MUI harus mampu memberikan saran, masukan, atau pun kritik dengan cara yang baik jika pemerintah dinilai melakukan sesuatu hal yang keliru. Jika memang sudah melakukan hal yang baik maka ulama harus memberi dukungan untuk kemaslahatan umat.

Kegiatan akhir tahun MUI Lampung ini diisi dengan dzikir yang diimami oleh Sekretaris Umum MUI Lampung KH Basyaruddin Maisir dan hikmah muhasabah yang disampaikan oleh Dosen UIN Raden Intan Lampung KH Abdul Malik Ghazali.

Dalam Mauidzahnya, Kiai Malik mengupas tuntas Surat Al-Ashr yang di dalamnya memuat tentang pentingnya memanfaatkan waktu. Menurutnya ada empat orang yang tidak akan merugi yakni orang yang beriman, orang yang shaleh, orang yang saling menasehati dalam kebenaran, dan orang yang menasehati dalam kesabaran. (Muhammad Faizin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *