Bandar Lampung: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid sangat prihatin dan mengecam keras insiden penusukan atas Syeikh Ali Bin Jabir oleh orang tak dikenal, Ahad (13/9), sekitar pukul 17:20 WIB.
Tragedi yang terjadi saat pengajian di Masjid Falahuddin Kota Bandarlampung ini, kata dia, merupakan tindak pidana kriminal yang dapat mengganggu kegiatan dakwah Islam dan mencemarkan nama baik daerah. “Kita meminta aparat Kepolisian Daerah Lampung agar secepatnya mengungkap dan mengumumkan motif dibalik insiden ini, serta bekerja secara profesional dan melibatkan pihak-pihak berkompeten yang dibutuhkan, sehingga perkara ini menjadi jelas dan terang,” pintanya, Senin (14/9).
Ia juga meminta agar aparat Kepolisian Daerah Lampung agar tidak tergesa-gesa menyimpulkan pelakunya adalah orang kurang waras/terganggu jiwanya karena akan menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat Lampung
“Kepada pelaku penusukan agar dikenakan hukuman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Ia juga meminta umat Islam harus tenang dan rasional dalam menyikapi insiden ini, menyerahkan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan proses hukum, dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan main hakim sendiri
“Meminta masyarakat Lampung terus bersatu dan tidak terpengaruh terhadap provokasi-provokasi yang mungkin timbul dari insiden ini; Kepada masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di masa pandemik Covid-19 yang melibatkan orang banyak agar mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, dan berkoordinasi/melibatkan pihak keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) setempat,” tegasnya.
Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung ini juga menyerukan kepada masyarakat muslim agar mendoakan para pelaku dakwah senantiasa dilindungi Allah Swt.
“Mari kita berdo’a semoga para pelaku dakwah senantiasa dilindungi oleh Allah Swt dan khususnya Syeikh Ali Bin Jabir segera diberikan kesembuhan serta insiden seperti ini tidak terjadi kembali, khususnya di Provinsi Lampung,” pintanya. (Abdul Qodir Zaelani)