Ramadhan dan Keistimewaannya
Oleh: Syeh Syarif Hudayatullah, MHI
Dosen UIN Raden Intan Lampung
Bulan ramadhan adalah bulan mulia yang di muliakan oleh Allah swt., bulan yang penuh berkah, penuh kemuliaan dan segala amal ibadah dilipat gandakan, disetiap perbuatan, siangnya kita diwajibkan berpuasa, di malamnya disunahkan bershalat sunah, masyaallah. Ramadhan adalah bulan berkah, yang mana keberkahan itu terdapat dalam tiga fase di bulan ramadhan tersebut, pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: “Dari Abu Hurairah ra., dimana Ia berkata bahwa Rasulullah saw., bersabda: “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (dijauhkannya dari api neraka)”.
1. Sepuluh hari pertama adalah rahmah
Pada sepuluh hari pertama adalah banyaknya kesabaran dan keikhlasan, karena pada sepuluh hari pertama adalah dimana kita banyak berlatih berupa menahan lapar dan dahaga mulai dari terbitnya fajar samapi pada terbenamnya matahari, karena sepuluh hari pertama adalah permulaan puasa, sehingga terasa lebih berat, lebih terasa sulit, maka pada fase ini dibutuhkan kesabaran dan keihlasan, barang siapa yang mampu sabra dan ikhlas, maka Allah swt., akan memberikan rahmahnya. Allah swt., akan senantiasa membuka pintu rahmat selebar-lebarnya kepada hambanya yang sabra dan ikhlas.
Diantara amalanamalan yang dapat kita lakukan adalah, sebagaiamana sabda Rasulullah saw., “Surga merindukan empat orang : pembaca Al-Qur’an, orang yang mengekang lisannya, orang yang gemar memberi makan orang yang lapar, dan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.”
2. Sepuluh hari kedua adalah maghfirah
Pada fase sepuluh hari kedua ini, adalah fase transisi dimana pada fase pertama biasanya masjid, mushala dipenuhi dengan jama’ah shalat tarawih, kemudian pada fase kedua ini biasanya mulai menurun, maka fase kedua ini disebut dengan fase maghfirah, maksudnya adalah barang siapa yang dapat melewati fase sepuluh hari kedua, maka Allah swt., senantiasa akan memberikan maghfirahnya kepadnya. Maka pada sepuluh hari pertama ini kita harus memperbanyak do’a, dzikir dan mohon ampunan atas dosa-dosa yang telah kita jalani.
3. Sepuluh hari ketiga adalah itqu minannar
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah dikenal dengan adanya lailatul qadar, dimana pada malam lailatul qadar adalam sebaik-baiknya malam, barang siapa mendapatkannya, maka dia sepeti beribadah seribu bulan, adapun amalan yang harus diperbanyak adalah memperbanyak I’tikaf di masjid, berdzikir, memperbanyak membaca al-Qur’an, serta memperbanyak shadaqah.
Demikianlah kemulian dan keberkahan yang terdapat di bulan Ramadhan, semoga pada bulan yang mulia ini kita dapat menyempurnakan keimanan dan ketaqwaan kita kepada sang Khaliq, sehingga tiga fase ini dapat tergapai, yaitu rahmah, maghfirah dan itqun minannar. Wallahua’lam.