Opini: Kunci kesuksesan Anak

Share :

Kunci kesuksesan Anak
Oleh Dr. H. A. Kumedi Ja’far, S.Ag., M.H.
Dosen Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung
Pengurus MUI Provinsi Lampung

Setiap orang tua, baik orang tua kandung, orang tua didik,  maupun orang tua asuh pasti menginginkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang sukses. Dengan kata lain,  tidak ada orang tua yang menghendaki anak keturunanannya menjadi anak-anak yang gagal, apalagi tidak lama lagi akan memasuki tahun ajaran baru, tentuanya setiap orang tua sangat selektif dalam menentukan pilihan pendidikan bagi anak-anaknya.. Lantas bagaimana cara mengantarkan anak-anak menjadi sukses? Apa yang dapat dilakukan?

Mengenai  hal ini Allah swt telah menjelaskan dalam al-Qur’an Surat. al-Nisa’ Ayat 9, yang artinya “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang apabila dibelakang mereka meninggalkan anak keturunan yang lemah, di mana mereka khawatir akan kesejahteraannya, maka bertakwalah kepada Allah dan hendaklah mengucapkan dengan ucapan yang benar”.

Berdasarkan ayat ini jelas bahwa setiap orang tua hendaklah selalu takut/khawatir manakala anak keturunannya nanti menjadi anak-anak yang lemah, baik lemah dalam bidang ilmu pengetahuan, lemah dalam bidang ekonomi, lemah dalam bidang fisik, lemah dalam bidang iman, lemah dalam bidang moral, maupun lemah dalam bidang-bidang lainnya. Ini artinya bahwa Islam tidak menghendaki umatnya menjadi umat-umat yang bodoh, umat yang miskin, umat yang sakit-sakitan, umat yang tidak bermoral, dan umat yang tidak beriman. Namun  Islam menghendaki umatnya menjadi umat-umat yang berilmu pengetahuan (cerdas), umat yang kaya, umat yang sehat, umat yang bermoral, dan umat yang beriman. Sehingga dengan kecerdasan, kekayaan, kesehatan, ketakwaan dan keimanan, kejayaan dapat diraih, kebahagiaan dapat diperoleh, kesejahteraan dapat dirasakan, dan kemuliaan dapat diwujudkan.

Mengacu pada ayat tersebut di atas, berarti orang tua merupakan salah satu faktor (agen) yang sangat utama dalam menentukan kesuksesan anak, artinya sukses tidaknya anak ada di tangan orang tua, hal ini sebagaimana hadis Rasulullah saw yang artinya “ Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci, selanjutnya tergantung kepada orang tuanya, mau dijadikan sebagai orang Yahudi, mau dijadikan sebagai orang Nasrani, mau dijadikan sebagai orang  Majusi, semua terserah orang tuanya”. Ini artinya bahwa orang tua memiliki kedudukan yang sangat utama dalam menentukan kesuksesan anak. Anak mau dijadikan menjadi anak yang sholeh, cerdas, dan sukses atau sebaliknya menjadi anak yang toleh, bodoh dan gagal semuanya tergantung kepada orang tuanya.

Oleh sebab itu sudah seharusnya orang tua memberikan pendidikan atau pengetahuan yang tinggi, tauladan yang baik, pengawasan yang maksimal, dan perhatian yang cukup kepada anak-anak penerus bangsa. Sehingga setiap orang tua harus bekerja keras untuk menjadikan anak-anaknya menjadi anak-anak yang sukses dan berguna. Ingat, anak merupakan aset bagi orang tua dan negara, penerus perjuangan orang tua, dan penyelamat kejayaan suatu bangsa. Dengan demikian jelas bahwa  suksesnya anak berarti suksesnya orang tua dan gagalnya anak berarti gagalnya orang tua. Untuk itu selamatkan kehidupan mereka, gelorakan perjuangan mereka, dan wujudkan cita-cita mereka.. Wallahu’alam Bishawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *