Opini: Masihkah Ada Meninggal Selain Corona

Share :

Masihkah Ada Meninggal Selain Corona
Oleh : Ust. Muhammad Irfan, SHI., M.Sy
Dosen UIN Raden Intan Lampung

Saat ini Indonesia sedang dihadapkan dengan wabah covid 19 atau corona yang juga melanda dunia secara Internasional mengapa itu bisa terjadi barangkali jawaban yang mendasar adalah karena alam namun sangat boleh jadi disebabkan karena ulah manusia itu sendiri. Tentu setelah pemerintah mengumumkan Indonesia darurat covid-19 maka mulai banyak bermunculan masalah masalah sosial.

Ikhwan yang dirahmati Allah, kita sepakat bahwa covid-19 adalah virus yang harus dihindari karena keberadaanya tidak ada satupun yang tau. Hingga saat ini corona masih menjadi wabah yang menakutkan bahkan termasuk wabah yang sulit untuk dihadapi, saya pikir ketidaktahuan atau kekurangan informasi seseorang terhadap virus tersebut termasuk bersikap mudah menyampaikan berita kepada orang lain yang nyata-nyata dirinya awam tentang virus tersebut sebenaranya itulah salahsatu penyebab mengapa virus corona sulit dihadapi apalagi dihilangkan.

Kembali kepada tema di atas bahwa seseorang meninggal disebabkan karena corona bisa saja terjadi, tetapi menganggap orang meninggal karena corona tentu tidak boleh sampai benar-benar ada kepastian dari pihak berwenang yang menyatakan bahwa yang bersangkutan meninggal karena corona. Begitu dahsyatnya berita corona seolah-olah membawa kesan bahwa tidak adalagi yang meninggal selain corona sehingga akhirnya dengan mudah menyimpulkan yang meninggal pasti corona Na’udzubillah.

Ada pribahasa “Tuah ayam boleh dilihat tuah manusia siapa yang tau” artinya tidak ada satupun orang yang dapat menentukan nasib seseorang termasuk kematian. Dulu sebelum ada corona datang, bisa tiap hari ahad selalu diumumkan di Masjid-masjid bahkan di Mushalla bahwa ada yang meninggal dunia, yang ditanya : kenapa, apa sebabnya dan lain-lain sekarang seolah kalimat itu menjadi hilang, menjadi sirna bak ditelan bumi. Suasana sekarang seketika berubah jika ada pengumuman tentang kematian selalu pikiran mengarah kepada corona. Bagaimana Allah menegur kita dalam QS. Al- A’rof : 7 (34)

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

Artinya : “Dan setiap ummat mempunyai ajal (batas waktu), Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat menunda atau mempercepat sedikitpun”.

Karena itu mendengar saudara kita meninggal dalam suasana wabah corona saat ini tentu mesti arif dan bijak harus ditimbang dari berbagai dimensi, mulai dari dimensi ilmu, dimensi akal, dimensi hati, dimensi rasa, dimensi kemanusiaan dan yang terpenting lagi adalah dimensi iman.

Saudaraku, di luar sana masih banyak yang meninggal selain karena corona, jangan hanya menganggap coronalah yang menyebabkan kematian, masih ada yang meninggal karena makanan, minuman, jatuh, tersungkur, hanyut, tenggelam, tertimpa, bahkan bisa saja ada yang meninggal karena mencucui piring, tertusuk jarum, atau hanya gara-gara tertawa. Apa maksud itu semua, tidak lain untuk menyadarkan kembali betapa kematian adalah rahasia Allah Swt.

Terkadang iba kita mendengar berita ada seorang kakek yang tersungkur, jatuh ditepi jalan namun tak ada yang membantunya khawatir karena corona padahal jelas-jelas saat itu ia sangat membutuhkan pertolongan namun disekelilingnya tak ada yang membantu karena takut corona.

Saudaraku seiman corona memang harus terus diwaspadai, tetapi jangan karenanya rasa kemanusiaan kita menjadi hilang apalagi cepat berprasangka si A sakit “corona”, si B “meninggal” karena corona dan lain sebagainya karena dampaknya bukan hanya kepada yang bersangkutan namun juga keluarga yang ditinggalkan.
Pesan yang ingin disampaikan selalulah bersama Allah dimana saja berada, hilangkan perselisihan, perkuat iman, tetap semangat.

Terakhir, bahwa korban covid 19 yang meninggal dunia bukanlah aib melainkan seseorang yang dimuliakan oleh Allah yang diuji melalui corona. Dan kita terus berharap, berdo’a mudah-mudahan dengan datangnya bulan suci ramadhan ini menjadi isyarat akan Allah sucikan pula dunia ini dari corona. امين يا رب العالمين

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *