Lampung Selatan: Pada Kamis (23/01/2020), Mahasiswa program studi PMI (Pengembangan Masyarakat Islam) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung melakukan sosialisasi pelatihan program pariwisata sebagai kegiatan PKL (Penguatan Kompetensi Lapangan) di desa Sabah Balau kec. Tanjung Bintang kab. Lampung Selatan.
Dengan tema unsur pemberdayaan masyarakat, keenam mahasiswa yakni Miftahudin, Ika Rosmawati, Devi, Cintami, Mas’ud, dan Sarliana menggelar sosialisasi mengenai pelatihan program pembangunan pariwisata alam Gunung Langgar tepatnya di dusun 1A.
Sosialisasi tersebut guna untuk menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya kemajuan desa melalui program wisata yang akan dimulai pembangunannya pada bulan Maret mendatang, dan mahasiswa UIN tersebut memberikan suatu konsep pembangunan wisata desa dengan nama Desa Wisata Alam Gunung Langgar.
Dengan harapan desa tersebut nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan menjadi aset atau ikam desa tempat yang akan di jadikan pariwisata yang tempat wisata sendiri tidak jauh dari kota madia hanya menempuh jarak 15 menit untuk sampai ke lokasi wisata.
Hadir dalam kegiatan tersebut camat Tanjung Bintang,
kepala desa Sabah Balau beserta staf jajaran aparatur desa dan dihadiri dari 7 kepala dusun, 16 RT beserta ibu-ibu RT, pemilik lahan gunung langgar dan masyarakat desa Sabah Balau.
Dalam sambutannya, kepala desa Pujianto menyampaikan karena adanya mahasiswa UIN di desanya bisa mewujudkan cita-cita desa.
“Alhamdulillah berkat anak anak PKL UIN RIL cita-cita desa Sabah Balau yang sudah dicita-citakan agar terlaksana supaya desa Sabah Balau terkenal dengan menceritakan sejarah tentang Gunung Langgar karena Gunung Langgar sangat terkenal bahkan hingga pulau Jawa dan untuk masyarakat untuk gugup saling gotong royong untuk kemajuan desa kita,” ujarnya.
Kemudian, camat Hendri Hatta, S.Ag dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa PKL UIN.
“Saya sebagai pemerintah daerah mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya kepada anak-anak PKL UIN RIL, pak kades serta masyarakat yang telah berusaha untuk memajukan desa Sabah Balau,” ujarnya.
Hendri Hatta menambahkan, karena membuat tempat wisata membutuhkan waktu yang sangat panjang, maka tahap awal setelah sosialisasi dilaksanakan berharap untuk membentuk kelompok sadar wisata agar pengelolahan berjalan dengan lancar dan terorganisir. (Miftahudin/Hanivah)