Pringsewu: Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu Dwi Rohmadi Mustofa, M.Pd memimpin langsung kegiatan monitoring kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tersebar di 6 pekon, 4 dari 9 Kecamatan se-Kabupaten Pringsewu, Kamis (15/8/2019).
Turut mendampingi dalam monitoring tersebut, Wakil Ketua I Muhammad Masrur, M.Pd.I; Wakil Ketua II Dedi Irawan, S.E., M.E.Sy; Wakil Ketua III Muhammad Idris, M.Pd.I; Ketua LPPM Muhtarom, M.Sc; Kaprodi MPI Hi. Salamun Abror, M.Pd.I; Kaprodi PBA Amrullah Khoirul Ma’arif, M.Pd serta sejumlah dosen Ahmad Zainuri, M.Pd; Syeh Alngarifin, M.Pd.I; M. Yusuf Efendi, M.Pd.I; Nurhadi Kusuma, M.M; Maya Aulia, M.Pd; dan Wiwin Windayanti, M.Pd.
Adapun pekon yang dikunjungi yakni di Pekon Yogyakarta, Wonodadi Utara Kecamatan Gadingrejo, Waluyojati (Pringsewu), Sukoharjo III Barat (Sukoharjo), Ganjaran dan Tanjung Dalam (Pagelaran).
Pada kesempatan itu, pria yang biasa disapa Pak Dwi ini menyampaikan bahwa KKN 2019 ini merupakan bentuk kuliah kerja nyata mahasiswa dalam menerapkan, pengetahuan, dan skill (keterampilan) mahasiswa di masyarakat, khususnya dalam pemberdayaan keluarga.
“Ini sangat menunjang sesuai dengan tema yang diangkat KKN 2019 yakni pemberdayaan potensi pedesaan berbasis masyarakat,” kata dia.
Dwi Rohmadi menambahkan, KKN merupakan pengabdian, artinya mahasiswa membantu masyarakat baik berupa pengembangan potensi, maupun membantu memberi solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat.
Secara umum, ucap Dwi, program dan kegiatan mahasiswa KKN terealisasi dengan baik. “Di semua pekon masyarakat menyambut baik, dan menerima berbagai agenda kegiatan mahasiswa. Aparatur pekon juga menyampaikan harapan agar di masa datang dapat menjadi lokasi KKN dari STIT Pringsewu,” tuturnya.
Sementara itu salah satu peserta KKN, Yobi Afrizal mengungkapkan melalui KKN ini harapan seluruh potensi yang ada di desa akan dapat bekerjasama dalam terwujudnya pemberdayaan di masyarakat. Sehingga, sambung Yobi, upaya yang dilakukan mahasiswa ini akan mendorong peningkatan kualitas masyarakat dengan membuat produk-produk inovatif dan lainnya.
“Tidak hanya pengetahuan tetapi juga membantu masyarakat pekon dalam mengembangkan potensi desanya. Karena tugas kami sebagai mahasiswa selain menjadi motivator bagi masyarakat juga harus menjadi inovator pengembangan sumber daya manusia serta sumber daya alam yang ada,” lanjut Yobi yang juga Presiden BEM kampus setempat.
Dalam kunjungan monitoring ini, Ketua STIT Pringsewu dan rombongan disambut antusias mahasiswa, dan aparatur pekon. (Muhammad Idris)