LDII-MUI Lampung Gelar I’tikaf dan Santunan Sosial

Share :

Bandar Lampung: Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh ampunan dan kemuliaan. Di bulan ini pula Allah mengobral pahala bagi umat Islam, khususnya di 10 malam yang akhir untuk mendapatkan malam lailatul qodar. Suatu malam penuh keberkahan yang nilainya lebih baik daripada malam 1000 bulan. Di sinilah para umat Islam biasanya melakukan kegiatan iktikaf, suatu kegiatan yang dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid untuk melakukan  berbagai macam ibadah selama semalam suntuk.

Selaras dengan hal tersebut, DPW LDII Provinsi Lampung bersama dengan DP MUI Provinsi Lampung menyelenggarakan Iktikaf bersama. Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. KH. Khairudin Tahmid selaku Ketua Umum MUI Provinsi Lampung.

Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan tentang istimewanya malam lailatul qodar, “Tidak semua orang dapat menjumpai malam lailatul kodar, hanya orang-orang pilihan Allah yang dapat menjumpainya, dan Allah akan memberikan ampunan kepada orang itu atas doanya malaikat”, kata Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH.

Sementara Ketua DPW LDII Provinsi Lampung dr. H. M. Aditya, M.Biomed yang dalam sambutannya beliau menghimbau agar kegiatan ini dapat berjalan lancar salama ramadhan. “Kegiatan iktikaf merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan warga LDII”,

Menurutnya LDII Lampung merupakan salah satu ormas yang peduli mengenai mudik lebaran, selain itu LDII juga memiliki agenda rutin yaitu pembagian bingkisan kepada masyarakat yang kurang mampu.

Tahun ini LDII membagikan 1267 bingkisan untuk para guru ngaji, 725 untuk duafa, dan 325 diberikan kepada anak yatim.

Kegiatan ini pula turut dihadiri oleh Ketua Umum MUI Lampung Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH, Ketua MUI Lampung H. Suryani M. Nur, S.Sos., M.M, Komisi Infokom Rudi Santoso, MHI., MH,  Kabid Wakaf dan Zakat Kemenag Provinsi Lampung H. Wasril Purnawan, Kasubdit Binmas Polda Lampung AKBD. H. Sahrudin Lubis, serta segenap Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika) Tanjung Senang, Bandar Lampung.

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan mampu memberikan manfaat dan memacu kesemangatan ibadah masyarakat, tidak hanya di bulan ramdhan, namun berlkelanjutan di bulan-bulan berikutnya. Dengan kegiatan ini pula, dapat menjadi amal jariah dikehidupan selanjutnya.

Sebagaimana yang diceritakan oleh H. Wasril Purnawan tentang kisah sumur batu milik Usman Bin Affan yang dibelinya untuk kebutuhan air bersih para masyarakat pada masa waktu itu. Dan hingga kini sumur tersebut masih memiliki kebermanfaatan yang melimpah. Bahkan sekarang area tersebut banyak didirikan bangunan-bangunan penginapan. “Salah satu cara memanjangkan usia yaitu dengan cara mencari keberkahan melalui wakaf”, ujar Wasril. (Ilham/Rudi Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *