Ketua PWNU Lampung menghimbau : Pemilu usai, Persatuan yang diabadikan

Share :

Bandar Lampung: Proses Pemilu di Indonesia menjadi contoh dunia. Hal ini karena Indonesia mampu menyelengarakan transisi kepemimpinan melalui pilpres dan pileg secara demokratis. Meskipun demikian proses demokrasi tersebut berjalan cukup sulit dan menyita waktu dan tenaga. Namun bangsa Indonesia telah melewati masa-masa cukup kritis yang sangat krusial tersebut.

Demikian disampaikan ketua PWNU Lampung KH. Muh. Mukri saat memberikan sambutan dalam acara tasyakuran do`a bersama sekaligus buka bersama di rumah Dinas Rektor UIN Raden Intan , Jalan Yulius Usman, Labuhanratu, Bandar Lampung, Jumat (24/5).

“Bangsa kita baru saja melewati masa-masa yang cukup kritis dan sangat krusial yaitu proses pemilihan umum, dan kita juga patut bersyukur semua tahapan itu bisa dilalui dengan baik dan lancar,” ujarnya.

Lebih lanjut Rektor UIN Raden Intan Lampung tersebut juga menyebutkan bahwa Lampung merupakan salah satu daerah yang paling sukses dan berhasil melaksanakan tahapan pemilu dengan aman dan damai, dibanding daerah-daerah lainnya.

“Kita juga patut bersyukur bahwa di antara provinsi yang mampu menunjukkan keberhasilan dalam melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan ini adalah Lampung,” tambahnya.

Berdasarkan penilaian pengamat dan pemerhati Pemilu yang menyatakan bahwa Lampung menjadi salah satu provinsi terbaik dalam penyelengaraan pemilu yang berjalan dengan aman dan damai.

Hal ini tidak boleh dinodai dengan gerakan-gerakan inkonstitusional pascapemilu yang menyebabkan rusaknya persatuan dan kesatuan.

“Oleh karena itu, kita berkomitmen untuk menjaga keberagaman, menjaga kesatuan dan kebersamaan kita,” tegasnya pada acara yang dihadiri jajaran forkopimda Lampung dan para tokoh lintas agama ini.

Polarisasi yang terjadi pascapemilu harus dirajut kembali oleh seluruh elemen bangsa. Jangan sampai masyarakat khususnya warga NU ikut-ikutan dan terlibat dalam gerakan people power yang ujung-ujungnya menimbulkan kerusuhan. Sebagai warga negara yang baik, kita diperintahkan agama untuk taat dan tidak boleh melakukan kerusuhan dan melawan pemerintah.

“Saya sebagai ketua PWNU tentu mengharapkan semua pihak bisa menahan diri untuk segera redanya suasana. Kita kembali pada kehidupan normal untuk membangun bangsa Indonesia tercinta,” imbaunya.

Acara tersebut dihadiri Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Wakapolda Lampung Kombes Pol Rudi Setiawan, Ketua MUI Lampung KH Khairudin Tahmid, tokoh-tokoh lintas agama, perwakilan pengurus PCNU Se- Lampung, serta tokoh-tokoh NU Lampung. (Septia Mutiara/Rudi Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *