Medan: Majelis Ulama Indonesia dan Polri jalin kerjasama dalam menciptakan pemilu damai. Hal ini disampaikan Mafi Amir pada saat sambutannya sebagai ketua pelaksana kegiatan Dialog Nasional Tokoh Lintas Agama dan Deklarasi Damai dengan tema Peran Tokoh Agama di Tahun Politik di Grand Inna Hotel Medan pada Sabtu (22/12/2018).
Mafi Amir juga menyatakan MUI dan Polri sama-sama memiliki misi dalam menciptakan kerukunan umat beragama. “MUI bertugas memelihara kerukunan umat beragama. Polri memelihara kamtibmas. Tanpa kerukunan, kamtibmas tidak akan berjalan. Tanpa kamtibmas, kerukunan juga tidak ada,” ujarnya di hadapan ratusan peserta.
Mafi Amir yang juga sebagai staf ahli wapres menyatakan bahwa Indonesia adalah negara ke 3 demokrasi terbaik dunia setelah India dan Amerika.
“Karena itu, pimpinan majelis agama dan tokoh agama agar merawat kerukunan, apalagi pemilu tahun ini, ada 2 pasangan capres cawapres yang diusung. Konsekuensinya akan banyak timbul fitnah, ujaran kebencian, caci maki,terkadang menyakitkan bagi pasangan capres cawapres,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, tahun 2019 ini tentu lebih dahsyat fitnah dan ujaran kebencian yang dilakukan masing-masing pendukung pasangan capres cawapres.
“Karena itu, pimpinan majelis agama, tokoh agama, dan media mainstream bertanggungjawab untuk mendinginkan susana pemilu agar pemilu damai dan tenteram,” jelas Mafi Amir.
“Sebab itulah, untuk mendinginkan suasana, MUI dan Polri turun bersama-sama dalam menciptakan kedamaian dan kerukunan pada tahun politik ini,” tambahnya. (Abdul Qodir Zaelani)
