Rakor FKPP Lamsel Bahas Proker Akhir Tahun

Share :

Kalianda: Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Lampung Selatan selenggarakan rapat koordinasi membahas program kerja di akhir tahun 2018, bertempat di Aula Kemenag Lamsel, Kalianda (22/11). Rakor yang dipimpin langsung oleh Ketua FKPP Lamsel, DR. KH. Ahmad Rafiq Udin ini dihadiri oleh 25 orang Pimpinan Pondok Pesantren se-Lampung Selatan.

Diantara kegiatan yang akan segera diselenggarakan adalah Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Rencananya tabligh akbar ini akan diselenggarakan pada 4 Desember di Lapangan Tenis Indoor Kalianda dan akan mendatangkan penceramah Ustad Farid dari Bandung yang merupakan jebolan AKSI Indosiar. Demikian disampaikan Kyai Rafiq, saapaan KH. Ahmad Rafiq Udin dalam paparanya.

Kyai Rafiq yang juga Pimpinan Pontren Ushuludin, menyampaikan bahwa tabligh akbar ini telah didukung oleh Pemkab Lamsel, “Bahkan, hampir semua program FKPP telah disupport oleh Bapak Bupati. Beliau sangat perhatian kepada kemajuan pondok pesantren di Lampung Selatan ini”, ujarnya.

“Rakor FKPP ini bukan hanya sekedar bertemu muka, tetapi juga saling berbagi ilmu dan pengalaman. Diharapkan pula dengan keaktivan menghadiri rakor terjalin kemitraan usaha untuk kemajuan dan kemandirian pondok pesantren”, tambahnya. Berkaitan dengan itu dalam rakor ini dibagikan dua buah buku kepada peserta. Buku pertama adalah Al-Hiwar fii Syarh al-Jurumiyyah, karya Al-Sayyid bin Hasan al-Diib dari Mesir, sedangkan buku kedua adalah Mahir Pidato Tiga Bahasa, Arab Inggris Indonesia, susunan Pondok Pesantren Ushuluddin Lampung. “Semoga kedua buku tersebut dapat menambah khazanah ilmiyah para kyai dan ustad di pondok pesantren sekaligus meningkatkan motivasi santri untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensinya”, pungkasnya.

Sementara itu salah satu peserta dari Pondok Pesantren Nurul Huda Natar, Ustad Johan Wahyudi mengapresiasi pertemuan ini. Ia menilai dengan diselenggarakannya rakor rutin semacam ini, akan meningkatkan potensi pondok pesantren untuk lebih maju dan mandiri. “Kedepannya diharapkan semua pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan khas Indonesia dan pertama di tanah air ini dapat terkelola secara profesional sehingga melahirkan para ulama yang kompeten dan berwawasan global”, harapnya. (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *