Pesawaran: Haris selaku Demisioner MUI Pesawaran menyampaikan bahwasannya santri wajib memperingati perjuangan para ulama dan santri adalah benteng kekuatan untuk menjaga persatuan. Sedangkan yang disebut santri ialah orang yang memiliki adab yang baik.
“kita sebagai santri wajib memperingati perjuangan para ulama dan santri-santri yang menjaga keutuhan NKRI hingga sampai saat ini. Hubbul wathan adalah sebagian dari iman dan santri adalah benteng kekuatan untuk tetap menjaga persatuan,” ujar Haris.
“Santri adalah orang yang belajar agama dan berakhlaq baik, tidak hanya yang berada dipondok, akan tetapi yang memiliki sikap giat dalam belajar dan adab yang baik juga disebut santri. خير من يفقهه في الدين sebaik-baiknya orang adalah yang faham terhadap ilmu agama, Bukan alim terhadap agama,” sambung Haris.
Perkataan tersebut disampaikan oleh Haris dalam pembukaan kegiatan perkemahan santri dan pelajar yang digelar oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional ke-4, serta pelantikan Pengurus Cabang Ipnu Ippnu kemudian memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Kemah tersebut diadakan di Desa kresno widodo, Tegineneng, Pesawaran, pada 26-28 Oktober 2018 dan pembukaan Perkemahan hari santri PC Ipnu Ippnu dibuka pada jum’at (26/10/2018).
Tujuan dari rangkaian acara perkemahan santri dan pelajar ini guna napak tilas perjuangan para kyai, ulama dan santri yang telah terlebih dahulu sebelum kita. Karena do’a beliau kita semua dapat merasakan berkahannya dan patut bersyukur dengan cara ikut serta memperingati hari santri nasional.
Acara pembukaan perkemahan hari santri PC Ipnu Ippnu Pesawaran juga di hadiri oleh Ketua PCNU Pesawaran, Salamus Sholihin S. Kom, dan turut juga Haris Al-hamdani, Endang Haidir ketua MUI Pesawaran, Arib Agus Wibowo Direktur Gerakan Koin NU Pesawaran sekaligus ketua Koperasi NU Pesawaran, Ketua MWC Tegineneng, PAC Fatayat, Muslimat, Anshor, dan kepala MTs At-taqwa kresnowidodo, tegineneng, pesawaran.
Perkemahan diisi dengan berbagai cabang perlombaan, diantaranya LCT Keislaman dan Kebangsaan, lomba puisi keagamaan, Hasta Karya, Mars Ipnu Ippnu, Mars Syubanul Wathon, dan Tilawatil Qur’an.
Adapun peserta berasal dari kalangan santri dan pelajar, mencakup beberapa sekolah dan pondok pesantren diantaranya yaitu, Ponpes Sunan Kalijaga Karangrejo, Perguruan Tinggi Diniyyah Putri, MTs Qomarul Hidayah, SMK Islam Adiluwih, MTs At-taqwa, MTs Roudhotul Huda Al-islamy, dan MA Roudhotul Huda Al-islamy.
Perkemahan di hari kedua, diisi dengan senam pagi, jalan sehat dan sosialisasi Ipnu Ippnu oleh PW Ipnu Ippnu Lampung. Kemudian berlangsung kegiatan lomba dengan berbagai cabang perlombaan, pada sabtu (27/10/2018).
Perkemahan berakhir pada Minggu (28/10/2018) dengan prosesi penutupan berupa rangkaian upacara peringatan hari sumpah pemuda dan pengumuman hasil lomba, serta pembagaian piala dan seritifikat. (Fika/Hanivah)