Bandar Lampung: Provinsi Lampung dirikan Lampung Astronomical Observatory (LAO) terbesar di Asia. Dimana pembangunannya yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) LAO di Gedung Information
Center, Tahura Wan Abbdul Rahman disaksikan Osamu Hashimoto dari Gunma
Astronomical Observatory Japan, dan para Delegasi dari South East Asia
Astronomical Network (SEAAN), Sabtu 20/10/2018.
LAO adalah pusat Astronomi terbesar di Asia yang pembangunannya digagas oleh Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo. Gubernur Ridho menyatakan bahwa pembangunan Obersevatorium di Lampung dilakukan untuk menggantikan
Observatorium Bosscha yang umurnya sudah sangat tua dengan teknologi yang kurang memadai.
Ground Breaking LAO dilakukan oleh Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Taufik Hidayat, mewakili Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo. Ground Breaking juga disaksikan oleh President dan delegasi SEAAN yang pada tanggal 19-21
Oktober 2018 ini menyeleggarakan event The 10th South East Asia Astronomy Network (SEAAN) 2018 di Provinsi Lampung.
“Saya sangat bersyukur atas dukungan dari banyak pihak yang dapat
mewujudkan impian ini. Observatorium ini adalah yang pertama di Lampung dan ditargetkan menjadi observatorium terbaik di Asia,” ujar Taufik saat
membacakan sambutan Gubernur.
Taufik mengatakan bahwa Gubernur Ridho telah menyediakan lahan dan menggelontorkan anggaran untuk pembangunan LAO tersebut. “Kami telah
menyediakan area sekitar 50 ha serta dukungan finansial untuk pembangunan LAO,” katanya.
Menurut Gubernur Ridho, LAO yang dibangun 1.300 Meter di atas permukaan laut (MDPL) tersebut memiliki misi untuk menyebarkan pengetahuan dan kesadaran tentang Astronomi ke publik dan sekolah-sekolah untuk menumbuhkan gairah khususnya bagi generasi muda ke Astronomi, Astrofisika, dan Pendidikan Sains.
“Pembangunan Observatorium ini rencananya memiliki 4 fungsi yakni penelitian, wisata publik, pembelajaran dan kepentingan fotografi terbaik se Asia Tenggara, oleh karenanya kami memerlukan banyak dukungan dari semua
pihak seperti para ahli, peneliti, praktisi, dan komunitas yang berpengalaman di bidang Astronomi,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor ITERA, Ofyar Z. Tamin mengatakan bahwa Lampung yang memiliki LAO merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Untuk itu, dirinya mengapresiasi Gubernur Ridho yang sudah sepenuhnya mendukung sehingga terwujudlah LAO tersebut. “Terima kasih kepada Gubernur yang sudah sepenuhnyaa mewujudkan mimpi bahwa Lampung mampu memiliki Observatorium,”
ujarnya.
Pada acara tersebut diadakan Penandatanganan MoU mengenai pembangunan LAO antara ITERA, National Astronomical Research Institute of Thailand (NARIT) dan Universitas Mandalay, Myanmar. Usai melakukan Ground Breaking, Plt.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Taufik Hidayat bersama para Delegasi SEAAN
dan sejumlah pejabat yang hadir, diantaranya Bupati Pesawaran Dendi
Ramadhona, Rektor Unila Hasriadi Mat Akin, Rektor UBL M. Yusuf Sulfaran Barusman, dan Kabinda Lampung Brigjen TNI Daru Cahyono, melakukan
peninjauan lokasi pembangunan LAO di Gunung Betung, Tahura Wan Abdurahman,
Pesawaran. (Humas/Abdul Qodir Zaelani)