Lampung Selatan: Setelah dibawa ke pelosok Provinsi Bengkulu, tujuh belas bendera petaka merah-putih dalam gelaran Kirab Satu Negeri Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Rabu (3/10/2018) akhirnya tiba di Provinsi Lampung.
Di Lampung, perhelatan Kirab Satu negeriku berlangsung sejak 3 Oktober hingga 12 Oktober mendatang. Nantinya, 17 bendera tersebut akan melalui 4 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, dan Kota Bandar Lampung.
Kirab yang bertema “Bela Agama Bangsa Negeri” ini, digelar dengan tujuan memperkokoh konsensus kebangsaan di tengah berbagai kemelut dan ancaman yang dihadapi Indonesia, terdiri dari 5 Zona : Zona Sabang, Zona Nunukan, Zona Miangas, Zona Marauke, dan Zona Rote. Provinsi Lampung sendiri termasuk Zona Sabang.
Pada Rabu (3/10/2018) pagi, kegiatan dimulai dengan Upacara Serah Terima Panji Kirab Satu Negeri di Pondok Pesantren Darul Ma’arif, Tegineneng. Upacara serah terima ini akan dihadiri oleh perwakilan Polda Lampung, Kapolres Lampung Selatan, PWNU Provinsi Lampung, OKP se-Lampung, Banom-banom NU, serta 1000 kader Ansor dan Banser Provinsi Lampung.
Selanjutnya, secara estafet 17 bendera merah-putih akan dikirab di 15 titik yang telah ditetapkan oleh panitia pelaksana dan berakhir di Pelabuhan Bakauhueni.
Ketua PW GP Ansor Lampung, Hidir Ibrahim menegaskan, kegiatan ini merupakan komitmen dirinya dan kader-kader Ansor Banser untuk selalu meneguhkan nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan, dan nilai-nilai ke-Indonesiaan khusususnya di Provinsi Lampung.
Hidir yang juga Anggota DPRD Provinsi Lampung juga menambahkan agar kegiatan ini diselenggarakan sacara khidmat karena ini merupakan bagian dari catatan sejarah yang penting di Tanah Sang Bumi Ruwa Jurai.
“Kirab satu negeri digelar dengan beberapa alasan. Salah satunya ancaman sekelompok orang yang ingin memecah belah bangsa. Bahkan agama pun dijadikan alat untuk mencapai tujuan itu. Yang menjadi keprihatinan bersama, orang-orang baik lebih memilih diam,” tegas Hidir.
Ribuan kilometer pun, lanjut Hidir, akan Ansor dan Banser tempuh demi mengibarkan merah-putih. “Kita jaga Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhineka tunggal Ika untuk tetap menjadi pilar kebangsaan dalam menjaga kedamaian Nusantara,” tutur Hidir.
Ia pun meminta agar kader Ansor dan Banser untuk menggandeng seluruh rakyat Indonesia demi menjaga persatuan dan Kedamaian negeri.
“Meskipun kita berbeda-beda, kita tetap satu. Meskipun berbeda, kita sama minum dari air Ibu Pertiwi, kita sama-sama Indonesia. Semoga acara ini membawa kemanfaatan dan kemaslahatan bagi umat,” tutup Hidir. (Lutfi/Andira Putri Isnaini)