Diskusi Menjadi Manusia dengan Sastra di UIN Raden Intan Hadirkan Udo Z Karzi Direktur Fajar Sumatera 

Share :

Bandar Lampung: Setelah sukses Workshop Otobiografi Intelektual Aku dan Islamku dan Seminar Career Path dihari pertama dalam program Mizan Goes To Campus (MGTC) Meneroka Negeri, Mengarungi Samudera Hikmah kerjasama Penerbit Mizan dan Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung. Di hari kedua Mizan Goes To Campus menggelar Diskusi Menjadi Manusia dengan Sastra, Kamis (29/03/2018).

Diskusi Menjadi Manusia dengan Sastra diisi oleh Narasumber Teguh affandi, dan Udo Z Karzi (Direktur Fajar Sumatera).

Diskusi Menjadi Manusia dengan Sastra ini berlangsung dari pukul 08.00-12.00 WIB diikuti oleh Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.

Tujuan dari diskusi ini adalah menghidupkan kembali sastra Indonesia di kalangan generasi mellenial serta menghadirkan sastra untuk “melembutkan” manusia/masyarakat di era “chaos” kemanusiaan saat ini.

Diskusi ini menggali lebih dalam tentang sastra dalam kehidupan manusia.

Menurut Udo Z Karzi, menjadi manusia dengan sastra itu tidak cukup jika tidak belajar dengan cara membaca, utamanya novel dan komik.

“Jika menghubungkan generasi sastra dengan generasi milenial pun bisa di katakan cukup berat. Maka dari itu salah satu caranya ialah; mendekatkan sastra dengan masyarakat, terutama generasi muda,” kata Direktur Fajar Sumatera.

“Al hasil, sastra adalah abstraksi dari hidup dan kehidupan manusia, yang artinya tidak  terpisah dari kehidupan manusia. Karena itu kita harus membaca sastra pengetahuan dan filsafat (Aristoteles),” ujar Udo Z Karzi.

Selain itu hasil dari diskusi ini juga mengajak mahasiswa di seluruh PTKIN untuk menjadi manusia dengan sastra dengan menerbitkan buku seri Teroka oleh Penerbit Mizan. Penerbitan buku seri Teroka yang dimaksud adalah seri karya para cendekia muda meneroka (menjelajahi) Islam dan Indonesia. Secara khusus seri ini akan menerbitkan tesis dan disertasi young scholars.

Lebih jauh Udo Z Karzi mengatakan akan ada pula beasiswa untuk penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Beasiswa ini sudah lebih dahulu diadakan sebagai salah satu program unggulan yang memang diusung untuk memacu semangat cendikiawan muslim yang masih muda dan penuh gairah untuk terus memajukan Islam sejalan dengan ilmu pengetahuan yang nantinya dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya. (Popi Markuri/Rudi Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *