KH. Muhsin Abdillah dan Prof. Dr. KH. Moh. Mukri,  MAg Resmi Pimpin NU Lampung Periode 2018-2023

Share :

Lampung Tengah: Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. KH. Moh. Mukri,  MAg terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Lampung Periode 2018-2023.

Prof. Dr. KH. Moh. Mukri,  MAg terpilih dalam forum Konferensi Wilayah (KONFERWIL) X PWNU Lampung di Pondok Pesantren Darussa’adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Sabtu (10/3/2018).

Forum KONFERWIL yang dihadiri dua Ketua PBNU, Marsudi Syuhud dan Umarsyah, juga memilih kembali KH. Muhsin Abdillah sebagai Rais Syariah PWNU Lampung.

Sidang pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Ranfdziyah yang dimulai Jumat malam, (9/3/2018), sekira pukul 23.45 WIB hingga 03.16 WIB, dipimpin oleh KH. Marsudi Syuhud PBNU.

“Dinamika selama Konferwil cukup sampai di sini. Jangan ada permusuhan. Saya tidak akan membedakan siapa yang memilih saya atau tidak. Mari kita bersatu semakin membesarkan NU Lampung. InsyaAllah dengan kebersamaan kita semua, harapan agar NU Lampung bisa menjadi ‘NU Jawa Timur’ di luar Pulau Jawa, bisa terwujud,” ujar Prof. Dr. KH. Moh. Mukri,  MAg dalam sambutan pertamanya setelah terpilih.

KH. Muhsin Abdillah terpilih sebagai Rais Syuriah PWNU Lampung secara musyawarah mufakat dalam forum Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) beranggotakan tujuh kiai sesepuh, termasuk Kiai Muhsin. Forum AHWA sebelumnya dipilih oleh peserta Konferwil yang memiliki hak suara dari 15 PCNU kabupaten/kota dan satu suara PWNU.

Sementara Prof. Dr. KH. Moh. Mukri,  MAg terpilih setelah melalui mekanisme pemungutan suara. Ia bersaing dengan ketua periode sebelumnya, KH. RM Soleh Bajuri, MHI. Dalam pemilihan bakal calon, baik Prof. Mukri maupun KH. Soleh sama-sama meraih 8 suara. Keduanya memenuhi sayarat minimal 5 kursi untuk menjadi calon.

KH. Muhsin selaku Rais Syuriah terpilih sejatinya berwenang untuk setuju atau tidak terhadap kedua bakal calon untuk dijadikan calon.  Meski begitu KIai Muhsin kembali mengajak para kai anggota AHWA untuk urun rembuk beberapa menit.

Hasilnya ada dua opsi. Pertama, KH Soleh disarankan tidak jadi mencalonkan diri sebagai Ketua Tanfidziyah dan dinaikkan posisinya sebagai Wakil Rais Syuriah. Kedua, pemilihan kembali dilakukan dengan dua calon.

Menimbang sejumlah pendapat dari PCNU akhirnya diputuskan kembali dilakukan pemilihan. Dan lagi-lagi hasilnya draw 8-8. Saat itu lah Kiai Soleh melakukan interupsi. Di muka forum ia menyatakan mundur dari pencalonan Ketua Tanfidziyah dan bersedia menjadi Wakil Rais Syuriah.

“Saya ikhlas 1.000 persen sahabat saya Prof. Dr. KH. Moh. Mukri,  MAg sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung. Mari kita lupakan perbedaan. Terima kasih kepada PCNU yang mendukung saya,” kata Soleh. (Rudi Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *