Bandar Lampung: Hari ini, ormas terbesar Indonesia, Nahdhatul Ulama memperingati HARLAH ke 92 yang jatuh pada 31 Januari. Tentu perjalanan panjang telah mewarnai organisasi ini dan wajah Indonesia.
Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag., Mustasyar PWNU Lampung mengatakan eksistensi NU hingga kini telah menempatkan dirinya sebagai ormas Islam yang terus menyebarkan Islam washatiyyah, Islam yang toleran dan moderat.
“DNA NU adalah Islam moderat atau Islam washatiyyah,” kata Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI Lampung saat dihubungi tim jurnalis MUI Lampung Online, Rabu (31/1/2019).
Ia juga menyatakan dalam perjalanannya, tentu keberadaan NU semakin dituntut membuktikan dirinya sebagai penjaga sekaligus konsisten terhadap terwujudnya NKRI.
“Hari ini, peran NU di Indonesia di era milenial begitu mewarnai. Diharapkan, kehadiran NU terus menjaga suasana damai dan tenteram seperti ini. Jika tidak ada NU, republik ini bisa hancur seperti layaknya di Timur Tengah,” tegas Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag., yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Raden Intan Lampung.
Ia juga berpesan jangan sampai terjadi adu domba antar NU, dan tidak boleh masuk dalam lingkaran adu domba. Menurutnya, NU sudah cukup dewasa. “Sekali lagi kita semua warga Nahdhiyyin menyadari perannya sebagai penjaga NKRI dan menyebarkan Islam yang damai dan toleran,” pesannya.
Pada kesempatan harla yang ke 92 ini juga, Ia mengucapkan selamat milad NU yang ke 92 dan berharap besar agar NU terus menyebarkan Islam moderat yang membawa kedamaian dan diharapkan NU selalu konsisten merawat NKRI. (Abdul Qodir Zaelani)