Pesisir Barat: Majelis Ulama Indonesia MUI Kab. Pesisir Barat menggelar Silaturrahmi Alim Ulama dan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw dengan bertajuk “Sinergisitas Ulama dan Umara dalam menjaga nilai-nilai Islam dari paham Radikalisme di Kabupaten Pesisir Barat,” Ahad (31/12/2017).
Acara tersebut menghadirkan Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Ketua Umum MUI Lampung dan dihadiri oleh pejabat inspektorat Pesisir Barat, Kepala Kemenag Pesisir Barat, Camat, Tokoh Ulama, Tokoh Masyarakat, Ormas NU, Muhammadiyah, Majelis Ta’lim, GP Ansor, Banser, IPNU dan Pemuda Muhammadiyah.
Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH mengatakan ulama dan umaro memiliki peran strategis dalam masyarakat, ulama adalah pewaris nabi, berperan menjalankan dakwah untuk menanamkan dan merawat ajaran Islam agar terefleksi dalam diri kaum muslim demi terciptanya kehidupan umat yang Allah Swt ridhoi, sedangkan umara, pejabat, menjadi pihak berwenang mengeluarkan kebijakan bagi terciptanya kehidupan masyarakat yang diharapkan bersama.
“Keduanya harus bisa menjalin hubungan sinergis yang ideal agar tugas dan peran mereka bisa berjalan seiringan,” kata Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH.
“Untuk mewujudkan sinergisitas ulama dan umara dalam menjaga nilai-nilai Islam dari paham radikalisme sebaiknya keduanya mengedepankan nilai-nilai universal sebagaimana yang disebut dalam al-Qur’an surah al-Hujorat: 13,” tutur Ketua Umum MUI Lampung.
Lebih jauh Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH. Mengatakan Islam rahmatan lil alamin dengan paradigm Islam wasathiyah telah menjadi corak paham keagamaan mainstream umat Islam di Indonesia oleh karena itu hal ini dianggap penting seiring dengan makin kuatnya indikasi bergesernya gerakan ke Islaman di negeri ini ke kutub ekstrim baik yang kekiri maupun yang kekanan. Pergeseran ke kutub kiri memunculkan gerakan liberalism, pluralism dan skularisme dalam beragama, sedangkan pergeseran kekutub kanan menumbuhkan radikalisme dan fanatisme sempit dalam beragama. (Rudi Santoso)