Bandar Lampung: Dalam rangka memperingati hari santri, UIN Raden Intan Lampung menggelar apel pada Senin (23/10/2017) di depan gedung rektorat. Apel kali ini berbeda dengan apel-apel sebelumnya. Apel kali ini, seluruh sivitas akademika memakai pakaian ala santri, sarungan baik wanita maupun pria.
Dalam amanatnya, sebagai pembina upacara, Rektor UIN Raden Intan, Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag., menyampaikan rasa syukur atas diperingatinya hari santri. Menurutnya, adanya hari santri sebagai penghargaan bangsa Indonesia kepada para ulama dan syuhada.
“Diperingatinya hari santri merupakan penghargaan bangsa Indonesia atas jasa para ulama dan syuhada yang telah berkorban jiwa dan raga demi merebutkan kemerdekaan,” katanya saat menyampaikan amanatnya di depan ratusan peserta upacara.
Ia juga menyatakan bahwa santri mempunyai jiwa yang tidak mudah terprovokasi. Santri harus membangun budaya tabayun terhadap suatu berita yang datang. Santri merupakan salah satu benteng menjaga NKRI. Karena menurutnya, Islam Indonesia merupakan contoh berislam yang moderat dan toleran, bagi dunia internasional.
“Hari ini,Islam Indonesia adalah Islam yangpaling bisa diterima, hidup berdampingan dengan paham-paham yang berbeda, bahkandengan agama-agama yang berbeda, bisa hidup rukun. Kita bandingkan dengan Timur Tengah. Hari ini tiada hari tanpa letusan bom. Di Arab Saudi juga kita tahu, banyak proyek yang mangkrak akibat keuangannya diperuntukkan untuk berperang.Hari ini, letusan bom di Yaman akibat bom dari Arab Saudi. Sesama muslim menumpahkan darah. Alhamdulillah di Indonesia tidak terjadi,” jelas Rektor.
Pada kesempatan itu pula, Rektor menginisaasi agar setiap bulannya pakaian ala santri bisa diberlakukan di kampus UIN Raden Intan. “Biar ada yang berbeda. Ada distingsi. Ini merupakan pemikiran yang liberal demokratis.Hal ini bisa dilaksanakan, asalkan ada kesepakatan bersama,” katanya. (Abdul Qodir Zaelani)