Bandar Lampung: Peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober serentak dimeriahkan umat Muslim Indonesia. Tak ketinggalan moment berharga ini, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung ikut menyemarakkan hari santri pada Senin (23/10/2017) di halaman Rektorat setempat. Menariknya, sivitas akademika UIN Raden Intan melangsungkan upara dengan memakai pakaian ala santri, sarungan.
Ditemui di ruangannya Kepala Biro UIN Raden Intan, Dr. Suardi Abbas, M.H., berkomentar tentang jalannya peringatan hari santri di kampus UIN Raden Intan.
“Peraturan Presiden, Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Berhubung tanggal tersebut jatuh pada hari libur dan diperbolehkan untuk diundur hari ini (Senin). Jadi pelaksanaannya hari ini. Nasional juga hari ini mereka. Bedanya dengan kita, hanya mereka kenakan celana dasar dan sejenisnya. Kalau kita kan baju koko, kopiah, gamis, dan sarung,” ungkapnya.
Seperti yang masyarakat pahami, ungkap Dr. Suardi Abbas, M.H., eksisten santri sudah ada sejak masa pra kemerdekaan. Mereka kerap kali ambil posisi terdepan untuk melawan penjajahan pada masanya. Dan sampai pada masa jabatan presiden sekarang (Joko Widodo), akhirnya ditetapkanlah hari santri pada tanggal 22 Oktober.
Berkomentar terkait wacana penerapan atribut santri di setiap bulannya, Dr. Suardi Abbas, M.H., menyatakan akan diadakan koordinasi dan musyawarah dengan jajaran universitas. “Akan coba diusulkan rapat koordinasi lebih lanjut, kalau saya pribadi sangat setuju dengan wacana ini. Bisa kita terapkan di setiap bulannya, Minggu pertama di hari Jum’at bisa, atau Kamis, seperti pendapat lain. Karena kan Jum’at kita ada senam juga,” katanya.
Diselenggarakannya kegiatan seperti hari satri ini, Dr. Suardi Abbas, M.H., berharap kontribusi universitas lebih meningkat. “Harapan saya di UIN, kita bisa adakan lomba shalawat perfakultas misalnya. Kita tampakkan serta meriahkan hari santri dengan kegiatan keagamaan, ambil azas manfaatnya bagi kita dan orang banyak juga. Dan para pimpinan, Rektor, Wakil Rektor, Kepala Biro, dan Dekan, sangat mendukung setiap kegiatan, apalagi para pimpinan universitas hampir 60% merupakan santri,” pungkasnya. (Tiara Pareza/Abdul Qodir Zaelani)