Bandar Lampung: Arus globalisasi diiringi pesatnya kemajuan ekonomi dan teknologi serta era keterbukaan informasi menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa ini, khususnya generasi muda. Selain memberikan dampak positif, juga bisa memberikan efek negatif bagi generasi muda. Hal ini juga bisa jadi indikasi lunturnya jati diri bangsa dan wawasan kebangsaan nilai-nilai Pancasila yang mulai dilupakan akibat tidak bisa menyaring informasi dan pengaruh budaya asing.
Melihat fenomena tersebut, LDII merasa terpanggil untuk menggerakkan generasi muda untuk selalu cinta tanah air, berwawasan kebangsaan, dan mengimplementasikan nila-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu PC LDII Tanjung senang menggelar Lokakarya Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara GSG PC LDII Tanjung Senang pada Jumat malam 20 Oktober 2017. Gelaran ini LDII menghadirkan pemateri dari Koramil 410-06/Kedaton yakni Mayor Inf Hariono S.Pd. yang menyampaikan tentang wawasan kebangsaan dan bela negara serta dari pihak Kepolisian Sektor Kedaton yakni Aiptu Yayan Rodiantara yang menyampaikan tentang bahaya Narkoba.
Acara ini dihadiri oleh sedikitnya 240 orang generasi muda PC LDII Tanjung Senang dan dibuka oleh Camat Tanjung Senang Andi, S.Sos serta turut hadir Ketua DPD LDII kota Bandar Lampung Ir. Yaumil Khoir dan unsur uspika kecamatan Tanjung Senang.
“Generasi muda jangan melupakan arti penting 4 pilar kebangsaan. Dan diharapkan untuk menularkan semangat kebangsaan ini kepada generasi muda yang lainnya ”. ujar Ir. Yaumil Khoir, ketua DPD LDII kota Bandar Lampung.
Menguatkan pernyataan Yaumil Khoir dalam sambutannya, Camat Tanjung Senang, Andi menuturkan bahwa generasi muda harus mempunyai semangat kebangsaan kuat.
“ Seluruh komponen masyarakat khususnya generasi muda harus mempunyai semangat kebangsaan, tekad yang kuat untuk mewujudkan generasi yang pancasilais, dan semangat itulah yang dimiliki oleh para pejuang terdahulu “. Ungkap Andi.
Wawasan kebangsaan pada hakekatnya harus berpedoman pada empat pilar, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Yayha Saiful F).