Ajak Sivitas Pakai Sarung di HSN, UIN Raden Intan Merawat Tradisi Merespons Modernisasi

Share :

Bandar Lampung: Semilir angin segar terhirup ketika memasuki gerbang kampus UIN Raden Intan Lampung. Sejauh mata memandang tampak orang berlalu lalang mengenakan pakaian serba putih, memakai kopyah/peci dengan bawahan sarung dan sandal jepit sebagai alasnya. Begitu juga  kaum wanitanya, begitu anggun dan terlihat sederhana mengenakan baju muslim putih, jilbab putih dan bawahan mengenakan sarung. Kampus seakan disulap menjadi pondok pesantren hijau.

Rektor UIN Raden Intan Lampung antusias di dalam menyambut dan memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional dengan menerapkan aturan yang diperuntukkan bagi dosen, pegawai, serta mahasiswa bahwa wajib mengenakan pakaian santri pada hari ini, Senin (23/10/17).

Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag Rektor UIN Raden Intan Lampung mengatakan bahwa seluruh bangsa Indonesia sedang memperingati Hari Santri Nasional.

“Kampus UIN Raden Intan Lampung memperingati hari santri dengan tujuan untuk memberikan penghargaan sekaligus mendo’akan para pendahulu kita, para pejuang  yang jumlahnya tidak terhitung lagi, yaitu kaum santri yang dahulu memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan  NKRI,” kata Rektor.

“Saya ingin nilai-nilai baik, nilai-nilai keanggunan, nilai-nilai kesederhanaan, nilai-nilai kesantunan itu bukan hanya ada dalam wacana saja, tapi juga dapat diterapkan atau kita praktekan dalam kehidupan kita sehari-hari contoh kecil yakni  dalam hal berbusana, pakai sarung. Karena santri identik dengan sarung,” ujar Prof.   Dr. Moh Mukri, M.Ag yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI Lampung.

Menurut Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag UIN itu ada huruf ‘I’ nya,’I’ itu Islam, santri itu identik dengan Islam, yakni Islam yang Indonesia. Beda kalau orang Islam tapi tidak Indonesia. Ada Islam Turki, Islam Arab, dan lain-lan. Tetapi kalau kita ini Islam yang Indonesia, yang santun dan ramah. Tradisinya kalau santri itu mengenakan sarung.

“Kalau di Arab Saudi gak ada orang yang pake sarung, hanya di Indonesia orang Islam yang mengenakan sarung. Jadi hal ini juga sebagai bentuk penghargaan dan penghayatan bagi islam yang kita miliki, yakni jati diri Islam yang Indonesia,” kata Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag

“Sarungan adalah suatu tradisi santri yang harus dilestarikan, bahkan harus ditumbuhkembangkan, sebagai salah satu jalan agar kita menjadi muslim yang tidak tercerabut dari akar budaya Indonesia yang Islam, Islam yang Indonesia. Kedepan saya ingin menerapkan aturan di kampus setiap tanggal 22 atau tiap hari Jum’at di akhir bulan wajib mengenakan sarung bagi seluruh dosen, pegawai maupun mahasiswa UIN Raden Intan Lampung. Insyaallah,” tutur Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag. (Dewi Yulianti)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *