Ketua Umum MUI Lampung Tegaskan Paham Radikalisme-Terorisme Tidak Ada Kaitannya dengan Islam

Share :

Bandar Lampung: “Paham radikalisme-terorisme sejatinya tidak ada kaitannya dengan Islam dan agama apapun,” kata Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Ketua Umum MUI Lampung saat menyampaikan Weekend Discussion (Zebe Management) Mari Bangun Lampung Bersama Dengan Tema ” Kamtibmas Bersahabat dan Menangkal Radikalisme di Studio Kompas TV Lampung, Jl. Darussalam No. 64 Langkapura,  Bandar Lampung, Sabtu (30/9/2017).

Diskusi akhir pekan yang diselenggarakan oleh Kompas TV Lampung dengan menghadirkan pembicara Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Ketua Umum MUI Lam, Irjen. Pol. Dr.Ike Edwin, S.IK., SH., MH., Staf Ahli Kapolri, Kombes Pol Drs. Amran Ampulembang M.Si Direktur Intelkam Polda Lampung, Tommy Kepala Biro Kompas TV Lampung, dan dimoderatori oleh Cindy Tania, diikuti puluhan mahasiswa Tekhnik Perkapalan, STIE Prasetya Mandiri Lampung.

Menurut Ketua Umum MUI Lampung ajaran Islam itu fleksibel, toleran, moderat.

“Islam itu sangat cinta damai, apabila ada yang beranggapan bahwa radikalisme terorisme itu selalu dikaitkan dengan Islam itu tidak benar, radikalisme terorisme adalah orang yang berpikiran kiri yang memaksakan kehendaknya yang salah,” tegas Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH  yang juga Wakil Dekan 1 Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung.

“Agama Islam adalah agama yang menolak kekerasan, bahkan bukan saja Islam melainkan semua agama itu menolak kekerasan,” ujar Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH.

“Sebagai orang muslim, kita harus dapat membedakan antara Jihad dan teroris, jihad itu adalah perjuangan umat Islam dijalan Allah Swt untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, jelas itu baik. Sedangkan teroris suatu tindakan kejahatan yang mencoba meneror dan menakut-nakuti, ini jelas tidak baik,” tutur Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH.

Lebih jauh Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH mengatakan jenis Radikal ada dua jenis radikal pikiran dan radikal  tindakan, radikal pikiran bahwasanya berpikir apa yang dilakukannya adalah sudah benar padahal Islam tidak mengajarkan kebencian dan kekerasan, sedangkan radikal tindakan bisa dalam bentuk pengancaman dan menakut nakuti. (Rudi Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *