Bandar Lampung: Adanya jenazah balita yang pulang dari Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUDAM) menggunakan angkutan kota (angkot) membuat ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal tergerak. Politisi PDI Perjuangan itu langsung mengecek ke RSUDAM tadi pagi, Jumat (22/9/2017).
Dedi bertemu dengan Direktur Pelayanan RSUDAM Pad Dilangga dan Direktur Keuangan Ali Subaidi. “Saya prihatin dengan adanya kasus ini. Diharapkan ini kasus terkhir dan tak terulang,” ungkapnya.
Menurut Dedi, dirinya menggali informasi soal pelayanan, dan standar operasional prosedur (SOP) penanganan jenazah. “Kalau pelayanan perawatan pasien sudah gak ada masalah. Hanya saja, ini soal ambulans. Harusnya, pihak rumah sakit bisa benar-benar memastikan jenazah yang keluar bisa diantarkan ambulans. Ini jadi catatan saya,” ucapnya.
Terlepas dari adanya oknum sopir ambulans, atau persoalan administrasi berbedanya nama pasien di BPJS, Dedi meminta agar pelayanan dan koordinasi antar bagian di rs milik pemerintah itu bisa ditingkatkan lagi.
“Kalau perawat sudah bekerja baik. Artinya, koordinasi dari perawatan dengan kamar jenazah dan yang keluar bisa dikoordinasikan lebih baik lagi antara ruangan perawatan dan kamar jenazah,” ujarnya.
Sebab, selama ini kata bendahara DPD PDIP Lampung ini, masyarakat kurang familiar jenazah masuk kamar mayat dulu baru diberangkatkan.
“Kamar mayat ini kan kurang familiar bagi masyarakat. Artinya, jika ada yang meninggal lalu dimasukkan kamar Mayat dulu masyarakat kan ingin cepat jenazah itu dibawa. Maka pelayanan ambulans juga harus cepat dan tidak menyusahkan keluarga yang sedang berduka. Nanti komisi V akan menjadikan ini sebagai atensi,” tandasnya. (Maskut Candranegara)