Pringsewu: Nikmat yang paling besar bagi seorang hamba adalah nikmat iman, islam, dan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. Banyak di antara manusia yang mendapatkan nikmat tersebut, tetapi mereka tidak dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian disampaikan salah satu siswa MAN 1 Pringsewu Ahmad Naufal Arrosyid saat menyampaikan Kultum yang dilaksanakan rutin setelah Shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Jabal Nur kampus Madrasah setempat, Kamis (14/9/2017).
Naufal menambahkan bahwa sungguh banyak di antara masyarakat hari ini yang memiliki berbagai kenikmatan lebih besar dari sekedar untuk makan sehari, rumah tidak hanya satu, kendaraan yang mewah serta berbagai perabot yang serba mahal, namun mereka mengingkarinya, merendahkan apa yang mereka miliki dan masih merasa kurang.
“Perasaan syukur akan bisa kita rasakan jika kita merasakan bahwa kita adalah orang yang miskin dengan hutang yang banyak. Lihatlah di sana, ada orang-orang yang mengais-ngais sampah untuk mencari sesuatu yang dapat mengganjal perut mereka yang lapar. Untuk makan sehari pun kadang tidak cukup,” ujarnya.
Ia mengajak jamaah untuk berinstropeksi diri dengan melihat kondisi nikmat berupa pakaian, yang dapat menutup aurat, dan melindungi dari hawa panas dan dingin, walau harganya tak seberapa.
“Lihatlah! Di sana ada orang-orang yang berpakaian compang-camping karena fakir. Mereka tidak mampu membeli baju, sehingga pakaian mereka penuh dengan tambalan. Lihatlah dan tengoklah selalu kepada orang yang hidupnya
lebih sulit daripada kita. Dengan begitu, kita dapat mensyukuri nikmat Allah Ta’ala yang diberikan kepada kita,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dunia ini ibarat fatamorgana, tiada berharga, maka hendaknya tidak terlalu berpanjang angan untuk meraihnya. Namun Ia mengajak untuk memaksimalkan kehidupan setelah mati. “Di sana ada negeri kekal menanti,” katanya.
Hal ini diamini oleh Pembina Ibadah MAN 1 Pringsewu Drs. Sofwan sesaat setelah kultum selesai disampaikan. Ia menambahkan Imanlah yang akan membawa manusia selamat dunia dan akhirat. “Iman artinya percaya kepada Allah SWT. Tidak semua orang di karunia iman. Maka bersukurlah dengan selalu melaksanakan perintah Allah,” tegasnya. (Muhammad Faizin)
