Bandar Lampung: Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Dr. Alamsyah, M.Ag., menyatakan tragedi berdarah yang sedang terjadi di Rohingya merupakan tragedi kemanusiaan yang telah menyayat nilai-nilai kemanusiaan.
“Jangan tanya etnis, jangan soal bangsa, jangan singgung agama, atau motif apa siapa!! Mari bicara kemanusiaan !!. Faktanya di sana ada pembantaian, pengusiran, upaya pemunahan. Orang-orang tua terbunuh. Anak-anak yang terlunta. Keluarga cerai berai. Tidur tidak beralas, kelaparan, kedinginan, kepanasan, penyakit menunar merebak, mayat bergelimpangan; tertembak-tenggelam-terbakar dan kekejaman-kekejaman lainnya di luar nalar sehat,” ungkap dekan di media social pada Senin (4/9/2017).
Dekan juga menyatakan tragedi berdarah yang terjadi di Rohingya merupakan darurat kemanusian. Diperlukan solidaritas sebagai sesama umat manusia. “Ini darurat kemanusiaan. Menyelamatkan hidup manusia (hifdz al-nasf) adalah wajib dan pembiaran adalah kezaliman yang diharamkan. Nilai kemanusiaan sangat berharga. Apapun agamanya, nama tuhannya, atau mungkin dewa-dewanya. Solidaritas kemanusiaan ditunggu. Ayo galang bantuan dana!!,” tambahnya.
Dr. Alamsyah, M.Ag., menyatakan tekanan internasional sangat dibutuhkan untuk memberhentikan tragedi kemanusiaan yang tengah terjadi di Rohingya Myanmar. “Embargo rezim Myanmar yang keras kepala, atau kucilkan dari ASEAN, bahkan bisa dengan aksi militer atas nama PBB,” ungkap Dekan.
Ia juga berpesan agar bijak menyikapi persoalan Rohingya, jangan sampai bersikap menyalahi nilai-nilai kemanusiaan. “Jangan anarkis karena kita bukan orang Barbar yang sadis. Kita manusia yang mencintai kemanusiaan,” pungkas Alumnus program doktor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Abdul Qodir Zaelani)
