Makkah: Pengurus Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung KH. Abdul Ghoni mengajak kepada seluruh Jamaah Haji untuk memaksimalkan momentum Hari Arafah untuk berdoa dan beribadah. Hal ini disampaikan Pria yang juga pimpinan Yayasan KBIH Al-Musafir ini saat ditemui MUI Lampung Online sesaat sebelum pelaksanaan wukuf, Kamis (31/8/17).
“Di Arafah inilah waktunya untuk memperbanyak berdoa untuk diri kita, orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, doa untuk istri dan suami, anak-anak dan kerabat kita,” ajaknya mengingat fadhilah yang sangat besar dari Hari Arafah tersebut.
Ia juga mengingatkan Jamaah untuk tidak lupa memanjatkan do’a bagi saudara-saudara muslim yang sedang berjihad mendapatkan hak-hak mereka di belahan bumi lainnya. “Beri hak do’a kita untuk kaum yang tertindas dan lemah dari seluruh dunia Islam. Jangan kita lupakan kaum muslimin yang tertekan, terintimidasi,” ajaknya.
Ia juga mengingatkan agar dalam berdoa dilakukan dengan penuh kekhusyu’an, keyakinan dan kemantapan yang sempurna kepada Allah SWT bahwa doa yang dipanjatkan akan diijabah. “Dan akan semakin kuat lagi peluang terkabulnya, jika do’a itu didahului oleh sedekah dan infaq fi sabilillah serta berbagai amal shalih lainnya,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa mereka yang pada hari Arafah ini tidak mendapatkan apa-apa dikarenakan kelalaiannya, maka Ia termasuk orang yang benar-benar merugi. Hal ini telah diingatkan oleh Imam Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin juz1, halaman188.
“Sesungguhnya, jika Allah SWT mencintai seseorang, maka Allah SWT akan mempergunakannya di waktu-waktu fadhilah (utama) dengan amal-amal yang fadhilah (utama) pula, dan pertanda bahwa seseorang tidak disukai Allah SWT adalah bahwa orang itu mengisi waktu-waktu utama dengan amal-amal yang buruk,” katanya mengutip maqolah Imam Ghazali.
Beberapa Hadits lain juga menyebutkan bahwa Hari Arafah hari yang paling baik untuk berdoa. “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah, dan sebaik-baik ucapkan yang aku dan para nabi sebelumku lakukan adalah ucapan: La ilaha illaLlah, wahdahu la syarika lah, lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syai-in qadir (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, Dia Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah seluruh kerajaan, dan milik-Nya lah seluruh pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu),” jelasnya mengutip Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
Hari Arafah juga tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh para Jamaah Haji di Tanah suci saja. Ummat Islam dibelahan bumi lainnya juga dapat memanfaatkannya dengan kesunahan berpuasa di hari Arafah. “Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa berpuasa pada hari Arafah akan menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang,” jelasnya.
Ia berharap dengan doa yang dipanjatkan oleh Jamaah dan seluruh Ummat Islam pada Hari Arafah kali ini akan memberikan kemudahan, kelancaran, keselamatan, dan kekhusuan, sehingga Para Jamaah Haji akan meraih Haji yang maqbul dan mabrur. (Muhammad Faizin)