Panas 48 Derajat Di Makkah, Tak Surutkan Antusiasme Beribadah Jamaah Haji

Share :

Makkah: Saat ini suhu panas Kota Makkah Al Mukaromah sedang diatas rata-rata. Terpantau suhu udara mencapai 48 derajat Celcius melebihi kondisi panas normal jika dibandingkan ditanah Air. Suhu panas ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Jamaah Haji Indonesia untuk melalui proses Ibadah ditanah suci ini. Namun kondisi ini tidak menyurutkan para Jamaah haji untuk tetap melakukan rutinitas Ibadah sehari-hari.

Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. H. Muhammad Mukri, M.Ag mengungkapkan bahwa kendati cuaca panas, antusiasme Jamaah dalam menjalani ritualitas ibadah haji tetap tinggi.

“Semangat dan aura kesungguhan para jamaah sangat tinggi untuk terus datang ke masjidil haram menunaikan sholat lima waktu. Keutamaan shalat sampai dengan 100 ribu kalilipat dari pada shalat ditempat lain menjadi motivasi tersendiri para jamaah,” ujar Rektor UIN Raden Intan Lampung ini via WhatsApp, Jumat (18/8/2017).

Walaupun demikian Ia terus mengingatkan kepada para Jamaah untuk tetap mengatur ritme aktifitas ibadah dengan mempertimbangan kondisi kesehatan masing-masing.

“Cuaca di Tanah Air khususnya di Lampung dengan di makkah jauh berbeda. Makanya para jamaah harus benar-benar mengukur stamina, kebugaran dan kekuatan masing. Jangan ngoyo, karena masih ada ibadah yang lebih utama, sebagai rukun haji, yakni wukuf di Arafah,” himbaunya.

Rangkaian Ibadah Haji lainnya juga memerlukan stamina yang prima diantaranya Ibadah mengmbil batu kerikil di Muzdalifah dan melempar Jumrah di Mina. “Aktifitis ini memerlukan kesehatan yang prima. Oleh karena itu, tenaga dan energi jangan sampai dihabiskan untuk mengejar ibadah pada sebelum waktu wukuf,” jelasnya.

Kondisi ini juga harus disikapi oleh tim petugas haji yang mendampingi jamaah, baik ketua kloter (TPHI), pembimbing ibadah (TPIHI), tim tenaga medis (TKHI) maupun tim pendamping haji (TPHD). Soliditas petugas haji daerah berpengaruh langsung terhadap pembimbingan, pelayanan maupun penjaminan kenyaman jamaah dalam melaksanakan ibadah selama Haji.

Prof. Dr. H. Muhammad Mukri, M.Ag ini memberikan apresiasi terkait pelayanan kesehatan, transportasi, penyediakan konsumsi bagi jamaah, yang relatif mengalami peingkatan yang cukup signifikan. “Alhamdulillah, ini prestasi yang baik yang dilakukan Kementrian Agama Republik Indonesia dalam pengelolaan jamaah haji tahun 2017 ini,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *