Liga Santri Nusantara Region VIII Lampung Tolak Full Day School

Share :

Lampung Timur: Sepakbola adalah olahraga yang populer dipesantren, ia menjadi media pemersatu  dalam perbedaan dan mampu menembus sekat-sekat primordialisme, sepakbola sudah menjadi bahasa tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia, khususnya pesantren-pesantren dibawah naungan Nahdlatul Ulama.

Demikian disampaikan, KH Zuhdi Adnan selaku Ketua PCNU Kabupaten Lampung Timur, ketika menerima Rombongan Panitia Pelaksana dan Koordinator Liga Santri Nusantara Regional VIII Lampung, dikediamannya, Selasa, (1/8/2017).

“Liga Santri Nusantara adalah harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, sebagai momentum pesantren untuk menolak kebijakan Full Day School (FDS), pesantren-pesantren di Lampung harus bersatu, satu suara untuk menolak kebijakan tersebut yang tidak pro pesantren dan tidak pro madrasah diniyah”, imbuhnya.

“Wajar-wajar saja jika kita menolak  Full Day School (FDS) yang jelas mengancam madrasah-madrasah diniyah yang keberhasilannya telah teruji mencetak kader-kader yang berakhlaqul karimah”, imbuhnya.

“Sekali lagi, dengan agenda Liga Santri Nusantara kami mendukung penuh. Mari kita tunjukkan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan yang jauh dari nilai-nilai radikalisme apalagai terorisme. Pesantren adalah perguruan tertinggi tertua di republik ini”, imbuh Ketua PCNU Kabupaten Lampung Timur dua periode ini.

Munir A Haris, S.Sos.I selaku Koordiantor Liga Santri Nusantara Region VIII Lampung menambahkan, bahwa agenda nasional ini ajang silaturahim antar pesantren se Propinsi Lampung, mencari bakat terpendam para santri untuk mencetak atlet sepakbola profesional.

“Panitia pusat / nasional menyiapkan tiga tiket untuk tiga pemain terbaik nasional yang nantinya akan bersekolah sepakbola di markas Bayern Munchen Jerman. Saya berharap mudah-mudahan dari tiga pemain terbaik nasional itu salah satunya dari Propinsi Lampung”, imbuh mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta ini.

“Terkait amanah Ketua PCNU Kabupaten Lampung Timur tentang Full Day School (FDS), kami berjanji melalui momentum Liga Santri Nusantara ini akan semakin memasifkan penolakan tersebut”, pungkas alumnus Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini. (Akhmad Syarif Kurniawan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *