Bandar Lampung: Pondok Pesantren (Ponpes) Madaarijul Ulum Batu Putu, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung menghelat acara tasyakuran dalam rangka milad ke-13 pada Sabtu, 22/07/2017.
Tasyakuran ini dihadiri oleh Ro’is Syuri’ah PBNU yang juga Pengasuh Pon-Pes dan Ketua Umum Majlis Dzikir Hubbul Wathon Pusat KH. Musthofa Aqil Siradj dan Pimpinan Pon-Pes Miftahul Huda Pusat Tasikmalaya Nyai Hj. Daliah Mutiara Affandy
“Tepat pada hari sabtu, 22/07/2017 Pon- Pes Madaarijul Ulum berumur 13 tahun, maka acara ini sebagai wujud syukur para pengasuh Pondok karena sudah banyak perkembangan di Pondok tersebut”.
Ujar KH Ihya Ulumuddin S.M, M.Pd.I selaku Pengasuh Pondok Pesantren Madaarijul Ulum yang juga menjabat sebagai Katib Syuri’ah PWNU Provinsi Lampung.
Beliau menjelaskan, bahwa pada tahun ini pondok beliau mendapat bantuan Pemerintah Pusat dari 1803 pondok di indonesia, untuk mendirikan Ma’had Ali di pondok beliau, dimana santri yang mondok d sini selama 6 tahun, maka nanti setelah lulus akan mendapatkan gelar yang setara dengan gelar yang ada di Universitas yang lain, yaitu S.Ag.
Dan saat ini di depan pintu masuk pondok sedang di bangun masjid 3 lantai untuk bisa menampung seluruh santri yang ada.
Pada Tausyiah Pertama yang di sampaikan oleh Pengasuh Pon-Pes Miftahul Hud Pusat yakni Nyai Hj. Daliah Mutiara Affandy, beliau Berpesan kepada masyarakat yang hadir untuk menitipkan anak-anaknya di pondok sebagai upaya melepas tanggung jawab orang tua untuk mendidik anaknya,
Beliau mengatakan, “kalau ilmu Allah itu tidak ada yg paling tinggi, dan yg paling rendah, semua setara.
Tapi ilmu wudhu, shalat, itu lebih cepat bermanfaat, karena lebih duluan dipraktekan”.
Acara pengajian kali ini berbeda dengan acara pengajian-pengajian sebelumnya, karena walaupun acara tersebut berada di daerah Bandar Lampung, akan tetapi Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang bertugas bukan hanya dari Bandar Lampung saja, terang Kepala Satuan kordinasi Cabanh (Kasatkorcab) Banser Kota Bandar Lampung Muhammad Pribadi, “jauh sebelum acara tersebut direncanakan ada issu bahwa akan ada pembubaran dari pihak-pihak yang tidak senang dengan NU, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan maka saya langsung koordinasi dengan Kasatkorwil Banser Lampung.
Hal tersebut di benarkan oleh Tatang Sumantri S.Pd. sebagai Kasatkorwil, “Saya langsung intruksikan kepada jajaran Satkorwil Banser Lampung untuk bisa hadir mengawal acara tersebut”.
“Ada sekitar 60 pasukan banser, terdiri dari 15 Banser Bandar Lampung, 15 Banser Lampung Tengah, 15 Banser Lam-Sel, dan 15 Pengurus Satkorwil dengan berseragam lengkap”, jelas Kasatkorwil Banser Lampung Tatang Sumantri S.Pd.
Pada acara tersebut hadir Dewan Syuri’ah dan Tanfidziyah PWNU Provinsi Lampung, diantaranya KH. Muhsin Abdillah, KH. Soleh Bajuri, Katua PC NU Bandar Lampung Kyai Ichwan Aji Wibowo, Ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) Lampung Gus Karim, Drs. H. Lazuwardi Alwi (Ketua ISNU Prov. Lampung), Para Pengasuh Pondok Pesantren Se-Kota Bandar Lampung, Para Habaib, pengurus PW GP Ansor Lampung, Pengurus PC GP Ansor Bandar Lampung dan Walikota Bandar Lampung Drs. H. Herman HN MM.
Dalam sambutanya, Herman HN berpesan “Bahwa umat Islam khusus nya di Kota Bandar Lampung harus Kuat, untuk itu beliau mengapresiasi Pondok Pesantren yang sudah menciptakan calon pemimpin yang amanah”.
Sebelum acara di tutup, KH. Musthofa Aqil Siradj mengajak kaum Nahdhiyin dan masyarakat umum untuk mengingat jasa para Ulama yang sudah berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan NKRI.
Tanpa adanya Ulama dan Santri, belum tentu Indonesia bisa merdeka.
Ketua Majelis Dzikir Hubbul Wathon yang belum lama di Lantik di Istana oleh Presiden Ir. Jokowi ini mengatakan, “Bahwa Indonesua akan kuat jika NU kuat”.
Lebih lanjut beliau mengatakan “Pendidikan yang sukses adalah pendidikan nabi, buktinya adalah nabi bisa mencetak para sahabat yang mulia, dan berilmu,” tutupnya (Igo Ansor)