Prof. Mukri : “Selip Sedikit, Tamat Kita”

Share :

Bandar Lampung: Demikian diingatkan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof. Muhammad Mukri menyikapi kondisi Bangsa Indonesia saat ini yang sedang diancam dengan berbagai macam cara dari kelompok-kelompok radikal.

“Terorisme sudah nyata di Indonesia. Polisi melihat tapi tidak bisa menangkap. Selip Sedikit, Tamat Kita,” kata Professor yang juga Rektor UIN Lampung saat membuka Acara Dialog Ormas Islam yang diselenggarakan oleh MUI Provinsi Lampung di Aula Universitas Malahayati Bandar Lampung, Kamis (20/7/2017).

Berbagai kelompok radikal yang mengarah kepada teroris ini menggunakan berbagai cara untuk memaksakan konsep aliran mereka digunakan di Indonesia yang merupakan negara penuh dengan kebhinekaan.

“Bangsa Indonesia sudah sepakat bahwa kita adalah Negara Kesatuan dengan Ideologi Pancasila yang didalamnya berbagai macam Agama,” katanya pada Dialog yang mengangkat tema Mengembangkan Islam Washatiyyah untuk Meneguhkan Komitmen Bersama Terhadap Pancasila dan NKRI.

Oleh karenanya Ia mengatakan bahwa membuat kelompok-kelompok atau firkoh diperbolehkan selama tidak menimbulkan perselisihan. “Dalam Al Quran disebutkan bahwa berbeda agama saja boleh apalagi berbeda kelompok. Yang tidak boleh adalah berselisih,” tegas Professor yang juga Mustasyar PWNU Lampung seraya mengajak kepada Ummat Islam untuk memegang Prinsip Washatiyyah dalam beragama.

Prinsip Washatiyyah ini lanjutnya, memiliki arti berada diposisi tengah dengan tidak condong kekiri ataupun condong kekanan. “Kalau condong kekanan akan gampang memperbolehkan banyak hal dan cenderung liberal. Kalau terlalu kekiri akan sering melarang, menyalahkan dan membid’ahkan,” katanya.

Dengan sikap washatiyah inilah yang menjadikan Indonesia menjadi sorotan dunia karena mampu mengelola keberagaman yang ada. Indonesia mampu menjadi model bahwa ditengah kebhinekaan yang ada, kerukunan masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan berbagai aspek lainnya dapat tumbuh dengan baik.

Berbeda dengan Negara-Negara Timur Tengah yang selalu dilanda konflik dan peperangan walaupun didalamnya banyak kesamaan yang ada seperti kesamaan Agama dan Bahasa.

Oleh karenanya Ia mengajak kepada Ummat Islam di Indonesia untuk menjaga dan mempertahankan kondisi ini dengan terus menyamakan gelombang serta frekwensi pemikiran agar tidak mudah dipecah belah. (Muhammad Faizin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *