Oleh : Nindia Puspitasari
Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang didalamnya penuh dengan keistimewan. Salah satu keistimewaan bulan Ramdhan adalah terdapat malam yang begitu mulia yakni malam Lailatul Qodar. Malam ini adalah malam yang mana nilai kebaikannya setara dengan nilai ibadah seribu bulan. Malam Lailatul Qodar merupakan anugerah khusus yang diberikan Allah Swt kepada Rasulullah Saw dan hamba-Nya yang bersungguh-sungguh beribadah untuk menjemputnya pada bulan Ramadhan.
Berkat keistimewaan malam ini pulalah, bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh dengan ampunan dan maghfirah. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa shalat malam pada malam Lailatul Qodar karena iman dan mengharapkan ridha Allah Swt, maka Allah Swt akan menghapus dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
Malam Lailatul Qodar hanya akan ada sekali selama bulan Ramadhan. Kemudian pertanyaannya, kapan dan pada malam apakah malam mulia ini turun ? Tidak ada yang mampu memastikan kedatangan malam Lailatul Qodar. Yang jelas, malam Lailatul Qodar ini turun pada bulan Ramadhan. Hal ini selanjutnya menjadi rahasianya Allah Swt. Lalu kenapa Allah Swt merahasiakannya ?
Syekh Ali Ahmad Al-Jarjawi menyebutkan beberapa alasan dari pertanyan di atas sebagai berikut : Pertama, agar tetap tidak mengurangi keagungan sunnah yang lain. Bukan suatu kerugian jika setiap kebaikan tetap dilakukan bukan saja di bulan penuh berkah ini. Sebagaimana tersembunyinya keridhaan Allah Swt atas ketaatan seseorang agar umat Islam senantiasa memohonnya. Ataupun dari kemarahan-Nya yang tertunda pada pelaku maksiat agar hal itu selalu dijauhi.
Kedua, seandainya diketahui kepastian malam Lailatul Qodar ini, dikhawatirkan akan timbul kesombongan pada diri manusia khususnya umat Islam. Seolah-olah hanya dirinyalah yang mengetahui kepastian datangnya malam mulia ini.
Ketiga, agar umat Islam selalu bersiap menyambut datangnya malam Lailatul Qodar dengan semangat ibadah dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Bayangkan saja, seandainya datangnya malam Lailatul Qodar ini dipastikan dan diberitakan secara pasti waktu maupun harinya, niscaya umat Islam banyak berlomba-lomba untuk mengerjakan segala perbuatan baik hanya untuk hari dan malam itu saja. Sehingga ia akan meluputkan diri dari berbuat baik pada saat-saat yang lain.
Tamsil Lailatul Qodar adalah ibarat harta karun yang tersimpan di dasar tanah. Harta karun itu bukanlah sekarung emas yang terkubur dan tak terlihat di dalam gundukan tanah. Melainkan, tanah itulah yang terlihat nyata sebagai harta karun itu sendiri. Tinggal bagaimana mengolah tanah kosong itu, agar kemudian bisa menghasilkan keuntungan. Inilah harta karun yang diciptakan dan bukan dicari atas dasar mitos.
Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya tanda Lailatul Qodar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Dan sesungguhnya tanda Lailatul Qodar adalah matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi”.
Dengan ketidaktahuan kita akan datangnya malam Lailatul Qodar ini, marilah kita senantiasa memperbanyak beristighfar, beri’tiqaf, berdo’a memohon ampunan dan taufiq-Nya agar kita diberi kemudahan dalam ketaatan dan diberi kesempatan untuk menuai pahala darinya dengan berpuasa, qiyamul lail dan terus melakukan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan.
Sehingga ketika kita keluar dari bulan yang penuh berkah ini, kita tetap dalam keimanan, ketaqwaan, berharap dan cinta hanya kepada Allah Swt semata. Dan mudah-mudahan Allah Swt senantiasa membimbing dan memberikan kita kekuatan untuk tetap istiqamah di jalan yang lurus, jalan yang penuh kenikmatan dan diridhai-Nya sampai kita berjumpa dengan-Nya nanti. Aminnnn Ya Allah Ya Rabbal Alamin.